Metro Times (Purworejo) Sistem manajemen pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Untuk itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk penerapan sistem pertanggung-jawaban yang jelas, teratur dan efektif yang disebut dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Purworejo menargetkan pada tahun 2019 dapat meraih predikat A dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Guna mewujudkan target itu, semua Pimpinan Perangkat Daerah diminta untuk menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan yang dilakukan, baik oleh BPK RI, BPKP, Inspekrorat Provinsi, maupun Inspektorat Kabupaten Purworejo.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM dalam acara Gelar Pengawasan Daerah bertajuk “pemerintah Kabupaten Purworejo Menuju SAKIP dengan Predikat A” yang digelar Inspektorat Kabupaten Purworejo di Pendopo Kabupaten, Selasa (23/4). Melalui sambutan yang dibacakan Sekda Said Romadhon, bupati menyebut beberapa hasil evaluasi SAKIP 2018 dari Menpan.
Pertama, masih terdapat Perangkat Daerah yang IKU-nya belum mencakup seluruh kinerja yang dihasilkan. Kedua, laporan kinerja baik tingkat Kabupaten maupun Perangkat Daerah perlu disempurnakan karena belum menyajikan analisis penyebab tidak tercapainya target kinerja yang secara memadai, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbaikan perencanaan dan peningkatan kinerja. Ketiga, pencapaian sasaran strategis masih belum sepenuhnya didukung dengan pemilihan program dan kegiatan yang relevan, sehingga masih dijumpai program dan kegiatan yang tidak efisien dan tidak efektif. Selanjutnya yang keempat yakni, evaluasi atas program yang dilakukan baru sebatas pelaksanaan program penyerapan anggaran, belum kepada hasil program, sehingga masih dijumpai ketidakselarasan antara kegiatan hasil program serta peran serta yang diemban oleh Perangkat Daerah.
“Untuk itu melalui Rapat Dinas Gelar Pengawasan ini diharapkan, semua pimpinan Perangkat Daerah tahu akan peran dan fungsinya dalam pelaksanaan SAKIP di Perangkat Daerah masing masing dan untuk kepentingan SAKIP Kabupaten,” tandasnya.
Dikatakannya, berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2018, Pemkab Purworejo berada pada kategori B dengan nilai 61.08 dengan interpretasi Baik. Hasil itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang memperoleh nilai 56,74 dengan kategori CC dengan interpretasi Cukup.
“Adanya peningkatan itu diharapkan mampu memotivasi Pemkab untuk dapat meraih kategori A tahun 2019,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkan Bupati, bahwa SAKIP merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Adanya SAKIP dapat memfokuskan kinerja pada hasil yang akan dirasakan oleh masarakat, mewujudkan efektifitas dan efisiensi pada penggunaan anggaran, serta mencegah penyimpangan penggunaan anggaran dan pemborosan penggunaan anggaran.
“Implementasi SAKIP juga mendorong kita untuk memiliki tujuan dan sasaran yang jelas serta berorientasi pada hasil serta ukuran keberhasilan yang jelas dan terukur,” ungkapnya.
Gelar Pengawasan Daerah yang diikuti oleh seluruh kepala OPD beserta sekretarisnya. Menghadirkan 3 orang narasumber, yakni Drs Agus Uji Hantara ME dari Kemenpan RB, Drs Tavip Agus Rayanto MSi dari pemprov DIY, dan Hendri Santosa Inspektur Provinsi Jateng. Serta para kepala bagian Sekda, Tim SAKIP Kabupaten Purworejo, dan para Inspektur se-eks Karesidenan Kedu.
Sementara Inspektur Kabupaten Purworejo, Drs Achmad Kurniawan Kadir MPA, menyebut Larwasda dimaksudkan untuk memaparkan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Internal Pemkab. Sedangkan, tujuannya adalah Penegasan Kebijakan Pengawasan, evaluasi kelemahan pelaksanaan kegiatan dan membangun sinergitas pelaksanaan SAKIP antar-OPD dalam rangka meningkatkan kinerja Pemkab.
“Hasil peniliaan SAKIP tahun 2018 ini belum keluar, mudah-mudahan bisa predikat BB dan tahun 2019 ini target predikat A tercapai,” sebutnya. (dnl)
