- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Inspirator Gerakan Vokasi Jawa Timur dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

Penghargaan tersebut diterima Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mewakili Gubernur Khofifah saat mengikuti Kickoff Capacity Building KADIN Jawa Timur di Grand Dafam Signature Hotel Surabaya pada Jumat (5/5).

Penghargaan KADIN tersebut diberikan lantaran Gubernur Khofifah dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam memberikan motivasi dan dukungan terhadap perkembangan dan kualitas pendidikan vokasi dan kejuruan di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada KADIN yang telah ikut mendukung upaya peningkatan SDM di Jatim. Menurutnya, pendidikan vokasi akan memiliki kualitas yang baik jika terjadi keselarasan dengan kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika).

ads

“Saya menyampaikan terimakasih pada KADIN Indonesia beserta jajaran KADIN Jawa Timur yang memberseiringi langkah kami di Pemprov Jatim untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan tenaga kerja trampil dari Bumi Majapahit,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (6/5).

Orang nomor satu di Jatim itu menegaskan, penguatan pendidikan vokasi merupakan salah satu ikhtiar penting untuk melahirkan tenaga terampil dan mengurangi angka pengangguran.

Salah satu langkah yang dilakukan yaitu melakukan sinergitas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan Pemprov melalui penyelarasan kurikulum dan pengembangan pendidikan vokasi yang selaras dengan tuntutan Dudika.

“Kami terus bersinergi dengan Kadin Jatim. Nantinya bisa dilakukan sinergitas yang lebih intens antara KADIN dan pelaku-pelaku usaha di lingkungan KADIN serta Pengusaha di Jatim serta tim dari Pemprov. Apalagi kalau ada intervensi dari Pendidikan vokasinya,” ujar Gubernur Khofifah.

Kadin Jatim sendiri, lanjutnya, memiliki Rumah Vokasi yang terletak Gresik ini mampu berkontribusi besar terhadap peningkatan ketrampilan dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), khususnya bagi lulusan SMK di Jawa Timur.

Diketahui, rumah Vokasi tersebut berdiri atas inisiasi Kadin Jatim untuk memberikan pendidikan dan pelatihan vokasi tambahan bagi pelajar SMK Jatim.

“Rumah Vokasi ini akan memberikan dampak lebih signifikan bila mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Terlebih apabila mampu membangun kerjasama dengan Fakultas Vokasi serta dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja,” kata Khofifah.

“Jadi tingkat pengangguran terbuka dari SMK di Jawa Timur sudah di bawah 1 digit, kalau ada rumah vokasi di sini, Insyaallah akan berdampak lebih signifikan pada penurunan TPT khususnya lulusan SMK di Jatim, termasuk di Gresik ini,” ujarnya.

Lebih lanjut ditambahkan, pengangguran SMK di Jawa Timur mengalami penurunan yang signifikan dan tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut pendidikan. Dimana, pada tahun 2020 TPT SMK Jatim di angka 11,89, kemudian tahun 2021 di angka 9,54, dan terus menurun hingga pada tahun 2022 di angka 6,70.

Disamping itu, nilai TPT Jatim juga selalu di bawah nasional untuk tahun 2022 yaitu di angka 5,49 dan nasional di angka 5,86. Sementara berdasarkan data BPS per Februari 2023 TPT Jatim di angka 4,33, sedangkan nasional di angka 5,45 untuk periode yang sama.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menunjukkan dukungannya terhadap pendidkan vokasi. Yang mana, Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar Expo Dan Expose SMK-PK (SMK Pusat Keunggulan). Sebanyak 204 SMK PK di Jatim unjuk karya inovasi SMK untuk menarik DUDIKA maupun menjadi entrepreneur.

“Saya berharap semua SMK Pusat Keunggulan dapat mengimbaskan program-programnya ke seluruh lembaga SMK di Jawa Timur yang berjumlah 2.150 SMK. Terdiri dari 298 SMKN dan 1.852 SMK swasta,” papar Khofifah.

“Program unggulan Kemdikbud Ristek ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan sesuai tuntutan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja. Dinas pendidikan Jatim pun mewadahi SMK-PK di Jatim melalui Public Expo dan Expose ini,” tambahnya.

Khofifah berpandangan bahwa SMK-PK dapat menjadi solusi dari permasalahan ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran terbuka. Ia juga menambahkan jika SMK-PK harus mau berbagi dalam penggunaan peralatan dan sarana pembelajaran yang dibutuhkan SMK lain.

Menurut Khofifah, pembangunan dan penguatan pendidikan vokasi ini selayaknya tak cuma berhenti pada kualitas dan kuantitas, tetapi juga kualifikasi atau sertifikasi terkait bagaimana kemampuan sumber daya manusia Jatim bisa mendapat pengakuan sesuai standar internasional.

“Recognition of international qualification adalah hal yang krusial. Ini penting agar tenaga kerja kita bisa bersaing dan dikenal di dunia internasional. Pengembangan tenaga kerja ini tidak cuma soal kuantitaa dan kualitas tapi juga sertifikasi dan pengayaan agar bagaimana mereka bisa di rekognisi,” paparnya.

Apalagi, Indonesia kini menyandang posisi Ketua ASEAN. Atas hal itu, sumber daya manusia Jawa Timur diharapkan bisa bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lain, seperti Singapura dan Malaysia.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!