Metro Times (Jombang) – Dalam rangka menyambut kegiatan belajar tatap muka di masa pandemi COVID-19 di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng, pengelola pondok pesantren (ponpes) bekerja sama dengan Rotary Club Surabaja, Halodoc, dan Standard Chartered menyelenggarakan kegiatan rapid test gratis . Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Trensains Ponpes Tebuireng 2 dan diperuntukkan bagi 250 santri yang sebelumnya berlibur panjang di tempat asal masing-masing. Selain melakukan tes gratis, juga adanya penyaluran bantuan berupa faceshield, wastafel, masker kain, sandal, serta hand sanitizer kepada para santri yang akan memulai proses belajar dan hidup dalam lingkup pondok secara bersamaan.
KH Lukman Hakim, Kepala Pondok Tebuireng, mengapresiasi bantuan dari Halodoc, Rotary Club Surabaja dan Standard Chartered. “Kami memahami pentingnya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia, untuk itu, kami berusaha melakukan tindakan preventif dan memastikan bahwa seluruh santri dan pengajar yang akan mulai aktif kembali di ponpes tidak terjangkit virus ini. Bantuan Rapid Test dan donasi lain dari Halodoc, Rotary Club Surabaja, dan Standard Chartered tentunya sangat bermanfaat bagi Pondok Pesantren Tebuireng dalam memastikan keamanan seluruh penghuni.”
Dionisius Nathaniel, Chief Marketing Officer Halodoc, menyampaikan, “Sebagai perusahaan teknologi yang memberikan kemudahan akses pada layanan kesehatan, Halodoc selalu berupaya untuk menjadi mitra bagi masyarakat Indonesia, khususnya saat masa sulit seperti pandemi COVID-19 ini. Inisiatif yang kami lakukan di kawasan Surabaya ini sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk memperlambat laju transmisi COVID-19 melalui tes massal yang menyasar golongan masyarakat yang rentan, salah satunya pada sekolah dengan fasilitas asrama seperti Pondok Pesantren Tebuireng ini.”
Guna memastikan keamanan para santri dan pengajar, pengelola Ponpes Tebuireng telah menerapkan langkah preventif dengan mengharuskan tiap santri untuk melakukan rapid test sebelum memasuki kawasan ponpes. Selain itu, pengelola juga menyediakan sarana karantina mandiri selama kurang lebih 14 hari. Selanjutnya, para santri juga diharuskan untuk melakukan Rapid Test kedua untuk memastikan bahwa mereka tidak terjangkit COVID-19 saat masuk ke ponpes dan berbaur dengan santri yang lain guna menghindari terciptanya klaster baru.
dr. Theresia Novi, SpPK, Presiden Rotary Club Surabaja dan Ketua Komite Medik Halodoc, yang juga turut membuka kegiatan sosial ini menyebutkan, “Sebagai sebuah organisasi non-profit yang mengedepankan nilai kemanusiaan, peranan Rotary Club di masa-masa sulit ini semakin krusial. Kami menyadari bahwa membantu satu sama lain menjadi kunci bagi keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Mengusung nilai yang sama untuk bersama-sama membantu Indonesia, Rotary Club dan Halodoc dengan menggandeng Standard Chartered berkolaborasi untuk memberikan akses rapid test bagi golongan yang membutuhkan, yang pada saat bersamaan juga mendukung terciptanya kegiatan belajar-mengajar yang kondusif bagi para santri dan pengajar di era normal baru.”
District Governor (DG) Rotary 3420 Indonesia, Febri Hapsari Dipokusumo menyampaikan, kami berada di Pondok Pesantren Tebu Ireng, dimana hari ini Rotary Club Surabaja bekerjasama dengan Halodoc dan bekerja sama dengan Standart Carter, untuk mengadakan rapites kepada para santri sejumlah 250 santri, yang sebentar lagi akan memulai memasuki asrama dan dimana ini sebagai bentuk kepedulian dari Rotary Club Surabaja untuk bisa memperhatikan kualitas kesehatan para santri.
“Harapan kami kedepan Rotary selalu hadir disetiap nafas Indonesia, meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui generasi-generasi bangsa yang kali ini dari Pondok Pesantren Tebuireng,” terang Febri sapaan akrabnya.
“Kami bekerja sama dengan Pondok Pesantren Tebuireng dua bulan yang lalu ketika kami bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tebuireng dan berziarah ke makam Gus Dur, karena disini tempat dimana sosok tokoh Plularisme bangsa,” jelasnya.
Menurut Febri, Gus Dur ini yang menjadi panutan dan sosok inspiratif bagi banyak orang, termasuk kami dari Rotary Club Surabaja sangat berterima kasih kepada beliau. Maka apapun yang sudah beliau berikan untuk bangsa ini, termasuk warisan besar generasi-generasi muda ini, kami merasa punya tanggung jawab dan kewajiban untuk ikut perhatikan mereka.
Mengomentari inisiatif ini, Andrew Chia, Chief Executive Officer, Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan, “Sesuai dengan janji brand kami ‘Here for good’, kami ingin kehadiran kami senantiasa membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan komunitas tempat kami beroperasi. Dukungan sosial bersama Halodoc sebesar Rp 3 miliar dalam bentuk rapid test merupakan komitmen kami akan janji tersebut. Hal tersebut juga merupakan upaya kami membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran dan membantu agar pandemi bisa lebih cepat diatasi.”
Penyelenggaraan tes dan donasi ini merupakan bagian dari kegiatan Rotary Club Surabaja Goes to Pesantren yang telah diselenggarakan sejak tahun lalu. Acara juga dihadiri oleh IPDG Febri Dipokusumo, District Governor Rotary periode sebelumnya, dan merupakan perwakilan dari Keraton Solo yang turut mendukung kegiatan positif ini. Selain mendukung upaya pemerintah kabupaten untuk mengeluarkan Jombang dari zona merah, kegiatan rapid test di Pondok Pesantren Tebuireng hari ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi penghuni dan juga orang tua santri. (nald)