- iklan atas berita -
Metro Times (Semarang) – dr. Muhammad Hayyi Wildani telah mamasang banyak baliho sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) di sejumlah titik di kota Semarang. Namun demikian, ternyata ada warga yang tidak tahu terkait kepentingan itu.
Hal itu terungkap dari salah satu warga yang mengikuti pengobatan gratis di Klinik dr. Muhammad Hayyi Wildani, Kelurahan Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (13/6) pagi.
Ia adalah Tasmani (67), warga Tambakrejo mengaku sudah menjadi pasien di klinik dokter Hayyi sejak lama, dan juga ikut kegiatan pengobatan gratis setiap tanggal 10.
“Mau nyalon apa, tidak tahu saya, ndak diomongi, ya cuma lihat gambarnya Mas Hayyi dipasang besar itu, di pinggir jalan,” kata nenek 67 tahun ini kepada wartawan disela pengobatan gratis.
“Sudah lama (ikut pengobatan gratis), sejak masih praktik di sana, di rumah Mas Hayyi. Kan dulu belum di sini kliniknya. Masih baru buka, tapi tahun berapa ndak tahu saya, ya sekitar 2017 kalau gak salah,” ucapnya.
Ia bersama suaminya mengaku senang dengan klinik dokter Hayyi karena memberikan pelayanan dengan ramah, dan sering diajak bercanda, “Pelayanannya bagus, ramah, bisa ngemong, kadang juga ngajak guyon,” akunya.
Meski sering berobat gratis di klinik dokter Hayyi, ia sebenarnya memiliki BPJS mandiri yang ia bayar sendiri setelah anaknya terkena PHK dari tempat kerjanya. Namun sering berobat ke Klinik Dokter Hayyi karena selain harganya standar, warga terkadang juga mendapatkan layanan gratis diluar program bulanan.
“Kulo BPJS mandiri, dulu ikut anak saya. Putus karena PHK ya jadi saya bayar sendiri iuran BPJSnya,” bebernya.
Sementara, dr. Muhammad Hayyi Wildani mengajak masyarakat untuk berbakti kepada orang tua melalui pengobatan gratis bagi Lansia yang ia jalankan sejak tahun 2017 silam di kliniknya.
“Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu, rutin setiap tanggal 10. Khusus bulan ini mundur karena kemarin kami ada musibah,” kata dokter Hayyi seusai kegiatan pengobatan gratis.
“Kenapa pengobatan gratis untuk lansia? Ya karena saya memang suka memperhatikan orang tua dan sadar nanti pada saatnya kita semua juga akan tua. Jadi, saya mengajak masyarakat luas, khususnya warga kota Semarang untuk berbakti kepada orang tua kita,” ungkapnya melanjutkan.
Selain itu, lanjutnya, generasi muda harus menyadari bahwa pada saatnya setiap anak akan dewasa dan mengalami penurunan fisik karena tua.
“Karena melalui kegiatan ini, kita akan menyadari bahwa kemampuan fisik kita akan menurun, penglihatan, pendengaran, daya ingat kita juga sudah sebaik waktu muda,” ungkapnya.
Ia berharap generasi penerusnya dapat melanjutkan kegiatan sosial tersebut. Sebab, kata dokter Hayyi, pada prinsipnya manusia yang baik adalah yang memberi manfaat bagi orang lain.
“Harapannya ini bisa terus berjalan sampai anak-anak bisa melanjutkan. Kami sekeluarga bisa menjadi manusia yang memberikan faidah bagi orang lain, khoirunnas anfa’uhum linnas (Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain), berguna untuk masyarakat, meski dalam lingkup yang kecil ini,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing.
“Manusia itu kan makhluk sosial. Jadi, saya juga mengajak masyarakat luas, khususnya warga kota Semarang ini untuk menebar kebaikan, memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, apapun itu, sesuai kapasitasnya,” urainya.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadikan hati kita semua, khususnya kami sekeluarga secara sosial menjadi lebih lembut dan peka,” harapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, dokter Hayyi menegaskan program pengobatan gratis bagi Lansia tidak terkait dengan posisinya sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Oh beda. Jadi ini tidak ada kaitannya dengan politik. Saya tegaskan ya, ini bukan program kampanye. Ini program sosial saya sendiri bersama keluarga,” tegasnya. (af).