MetroTimes (Surabaya) – Peringatan Hari Pahlawan diperlukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang rela berjuang mengorbankan jiwa dan raga untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Mengenang dan mendatangi tempat-tempat bersejarah pada tanggal 10 November diadakan oleh SD Muhammadiyah 6 Surabaya, agar anak-anak diusia dini sudah tertanam jiwa patriotisme.
Humas SD Muhammadiyah 6 (Musix) Surabaya, M. Nurun Nahar menyampaikan, tujuan anak-anak datang ke tempat bersejarah pada tanggal 10 November ini adalah mengenalkan anak-anak sejak dini, bahwa tempat-tempat ini adalah tempat sangat bersejarah, karena perjuangan nenek moyang kita yang luar biasa, sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan diantaranya adalah kota Surabaya.
Lebih lanjut Nurun mengatakan, jadi pada pagi hari ini tanggal 10 November, kita hadir ada di tiga titik tempat bersejarah di Surabaya. Kita bagi ada yang di hotel Yamato, ada di Jembatan Merah, ada di Makam Pahlawan dan ada di Tuguh Pahlawan. Yang semuanya itu adalah simbol dari kemenangan bangsa Indonesia, terutama di Surabaya.
“Yang tidak kalah pentingnya untuk menggerakkan mulai dari usia dini untuk menanamkan jiwa patriotisme, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 bisa terpatri mulai sekarang. Jadi insyaallah kedepannya anak-anak untuk NKRI, kita jamin 100% mereka akan berkiprah di negeri ini dengan baik,” terang Nurun disela-sela acara di depan hotel Yamato (Majapahit).
Menurut Nurun, pembelajaran ini salah satu pilihan diantara pembelajaran selama pandemi ini. Jadi anak-anak kita coba untuk yang di rumah itu bosan, maka kita mencoba membuka pada hari ini mulai untuk keluar, karena di rumah sudah sangat membosankan melalui Zoom. Dan ini kita live langsung ke Wali murid, tetapi kita sambung dulu ke host di sekolah dulu, lalu kita sambung lagi ke wali murid. Wali murid semua betul-betul menikmati acara ini, tidak hanya yang ada di lapangan.
Jadi hari ini ada 4 cerita sejarah Yamato, kemudian sejarah makam pahlawan, kemudian rumah dari dr. Soetomo dan Tuguh Pahlawan. Total siswa yang ikut ada 470 anak, dan diikuti wali murid juga.
“Karakter yang akan ditanamkan untuk anak-anak, yang pertama itu keberanian. Karena keberanian mempertahankan kemerdekaan yang ceritanya sampai bisa menyobek bendera, itu suatu keberanian. Dan patriotisme kita tanamkan sejak dini, agar suara-suara yang keluar itu untuk mengganggu NKRI, maka SD Musix bisa mengantisipasi,” imbuh Nurun.
Sementara anak-anak yang acara di depan hotel Yamato, adalah Alika Aszahra, mengatakan seru sekali dan senang. Menggambar, bercerita tentang sejarah, bisa tahu kalau ada perobekan bendera merah putih biru.
Ucapan yang sama juga disampaikan teman-teman Alika, ada Radit kelas 3, Alusia kelas 2, Safaya kelas 3. Rata-rata mereka semua suka dan senang di hari pahlawan. (nald)