Metro Times (Purworejo) Pembangunan Art Center yang berada di kompleks Pendopo Kabupaten Purworejo telah selesai dan akan segera difungsikan. Kendati bernama Art Center yang identik dengan pusat kesenian, lokasi tersebut tidak hanya menjadi milik pelaku seni, melainkan juga pegiat komunitas hobi melalui berbagai aktivitas dengan konsep utama mengangkat memori kolektif masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Purworejo (Dinporapar), Stephanus Aan Isa Nugroho SSTP MSi, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengisi Art Center di Ruang Riptaloka Dinporapar Purworejo, Selasa (4/7). Rakor dihadiri Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Agung Pranoto, Kabid Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Endah Hanna Rosanti, Perwakilan UPT Pengelolaan Kawasan Alun-Alun, Dewan Kesenian Purworejo (DKP), para pegiat seni, komunitas, budayawan, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Menurut Aan, peresmian Art Center rencanya akan dilakukan pada awal Agustus 2023.
“Rencananya tanggal 4 Agustus, mudah-mudahanan bisa diresmikan,” sebutnya.
Diungkakan, salah satu kawasan prioritas pariwisata Kabupaten Purworejo adalah kawasan perkotaan. Keberadaan Art Center melengkapi kawasan perkotaan tersebut yang terdiri atas Alun-alun Purworejo, kompleks pendopo, Museum Tosan Aji, dan sejumlah bangunan bersejarah lainnya yang terintegrasi dalam konsep pariwisata heritage.
“Nah, konsep Art Center adalah mengangkat memori kolektif masyarakat. Mengenang masa lalu,” katanya.
Sejalan dengan konsep itu, maka event-event yang akan digelar di Art Center diproyeksikan memiliki tema-tema yang mengarah pada mengangkat memori kolektif masyarakat. Mulai dari permainan anak, alat transportasi, sarana pendidikan, hingga kesenian tradisional dari masa ke masa.
“Ini sekaligus melengkapi museum karena tidak semua orang memiliki preferensi yang sama. Nantinya tidak semua barang-barang yang ditampilkan itu asli, ada beberapa yang replika, termasuk di sana akan ada permaianan anak-anak masa lalu,” jelasnya.
Art Center juga akan menjadi salah satu pusat pergerakan karya seni yang bertujuan mengedukasi mengangkat memori kolektif masyarakat. Para pegiat seni dan komunitas hobi dapat memanfaatkan sejumlah sarana di Art Center untuk pameran dan menjual karya-karyanya.
“Di beberapa sisi juga ada ruang untuk seniman berekspresi. Banyak space yang bisa dimanfaatkan. Ada mini amphi theater untuk pertunjukan kecil,” terangnya.
Dengan adanya Rakor kali ini, para pelaku seni dan pegiat komunitas diharapkan dapat bersama-sama merumuskan konsep pengisian event demi menghidupi Art Center. Setelah tersusun konsep, jadwal, dan tema nantinya aktivitas di Art Center akan masuk di Calender of Event Purworejo.
“Kami berharap kita bisa saling mensupport. Harapannya ke depan event-event yang kita gelar bersifat tematik setiap pekannya sehingga pengunjung tidak bosan,” tandasnya.
Agung Pranoto menambahkan bahwa Art Center pada saatnya akan dikelola oleh UPT Pengelolaan Kawasan Alun-alun. Konsep mengangkat memori kolektif yang disuguhkan diharapkan mampu menjadi ruang baru bagi berbagai kalangan masyarakat.
“Jadi tidak hanya ruang fisik, melainkan juga ruang batin yang bisa dinikmati,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DKP, Slamet Anom Susilo, menyambut baik difungsikannya Art Center. Selain menjadi ajang berekspresi dan berkreasi, lokasi tersebut diharapkan mampu menjadi ladang ekonomi kreatif bagi para pelaku seni.
“Kami juga berharap sebelum difungsikan nanti sudah ada pola dan skema kerja sama yang jelas dari dinas,” tandasnya. (Dnl)