Metro Times (Purworejo) Sejumlah mahasiswa semester 1 dan 3 Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP)didorong untuk menguatkan karakternya melalui Pelatihan Soft Skill bertajuk ‘Design Your Future’. Salah satu karakter yang perlu dikuatkan yakni karakter kompetitif sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja nantinya.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Rektor UMP, Dr Rofiq Nurhadi MAg, di Ruang Seminar kampus timur UMP, Selasa (24/1). Kegiatan diikuti sebanyak 1.818 mahasiswa semester 1 dan semester 3 dari semua jurusan.
Dalam pembukaan pelatihan yang dilakukan secara daring melalui zoom dan YouTube itu, Rektor memberikan apresiasi kepada Bimawa (Bidang Kemahasiswaan) UMP yang sudah mencetuskan satu program yang cukup baik dan berkesinambungan.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang berkesinambungan. Jadi tidak hanya membekali mahasiswa di bulan ini saja dengan pelatihan ini, tapi nanti setiap tahunnya akan ada pelatihan-pelatihan terus sampai mereka lulus,” katanya.
Dosen UMP selaku Ketua Panitia Pelatihan, Itsna Iftayani MA, menyebut kegiatan diisi oleh 2 narasumber untuk memberikan motivasi bagi peserta. Keduanya yakni I Made Andi Arsana, S.T, ME, Ph.D, seorang influencer pembuat konten-konten edukatif di Instagram dan dosen Fakultas Teknik Geodesi UGM, serta Dr. Jeki Wibawanti, M.Eng, M.Si., dosen berprestasi yang baru saja lulus S3 dan juga seorang reviewer nasional untuk program kemahasiswaan dari Belmawa Kemendikbudristek.
Mengisi sesi pertama, Andi menyampaikan materi tentang Soft Skill apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mempersiapkan diri bersaing, baik di dunia kerja nantinya atau saat menjadi mahasiswa sekarang ini.
“Narasumber sesi kedua, Bu Jeki, menyampaikan materi tentang pentingnya berkompetisi. Karena mahasiswa saat ini seringkali kurang tertarik untuk mengikuti kompetisi atau lomba. Padahal sejatinya dalam setiap sesi kehidupan, kita itu harus mau berkompetisi. Disampaikan, bagaimana kemudian mahasiswa itu mau tergerak untuk ikut berkompetisi,” jelasnya.
Menurut Itsna, Pelatihan Soft Skill ini bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa. Mahasiswa di UMP, selain dibekali dengan hard skill atau mata kuliah dengan kompetensi-kompetensi oleh program studi, mereka juga dibekali dengan karakter. Karakter inilah yang kemudian dilatih dengan melalui kegiatan pelatihan soft skill ini.
“Rangkaian kegiatan pelatihan, setelah pembukaan secara daring melalui zoom dan YouTube ini, dilanjutkan dengan pelatihan selama lima minggu, mulai minggu ini hingga akhir Februari 2023,” ungkap Itsna.
Lebih lanjut diaampaikan bahwa setelah memasuki fase pertemuan, para peserta akan didampingi oleh 18 fasilitator. Para fasilitator ini akan dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok. Ada 36 kelompok sehingga masing-masing fasilitator mengampu 2 kelompok semester 1 dan 2 kelompok semester 3.
Selama praktuk, kata Itsna, mahasiswa semester 1 didesain untuk mengenal diri. Mereka diajak untuk membuat peta kehidupan, yang isinya seperti mereka punya apa, mampu tidak kira-kira dengan kemampuannya itu bersaing dengan teman-temannya.
“Kemudian pada sesi ketiga, para mahasiswa semester 1 diharapkan mampu membuat goal setting. Dalam goal setting ini, mereka punya planing, setelah lulus itu apa yang akan dilakukan pertama kali, apakah mau buka usaha, kuliah lagi atau mau kerja di mana sehingga lebih spesifik,” terangnya.
Semester 3, kata Itsna, adalah lanjutan. Mereka akan dimonitor seberapa jauh goal setting itu sudah dilakukan. Mereka menuliskan langkah-langkah apa yang akan dilakukan, misal, untuk menjadi HRD, mereka harus belajar berkomunikasi. Di level 2 akan ditanyakan sudah sejauh mana yang dilakukan, misal, belajar bahasa dan sebagainya.
Dilanjutkan dengan menelorkan ide atau gagasan menjadi satu karya besar. Di semester 3 akan diakhiri dengan sesi pekan ilmiah mahasiswa. Pada 25 Februari 2023 akan dilombakan dari hasil karya-karya besar ini. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah dan potongan SPP dari kampus.
“Harapannya dengan soft skill ini para mahasiswa ini memiliki karakter yang kuat. Karakter ini sendiri, meliputi banyak hal, seperti bagaimana berkomunikasi, kepemimpinan mereka, bagaimana mereka punya etika yang baik, sehingga mereka bisa berkontribusi. Jadi begitu lulus tidak kaget lagi, mau ngapain. Jadi siap terjun ke masyarakat, sesuai dengan goal setting yang sudah disusun, sesuai tujuan hidupnya dari awal,” tandasnya. (dnl)