MetroTimes (Surabaya) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh lapisan masyarakat Jatim untuk memiliki semangat seperti motto yang tertera dalam lambang kebanggaan Provinsi Jawa Timur, yakni ‘Jer Basuki Mawa Beya’ untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.
Ajakan ini tepat disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/10).
“Jer Basuki Mawa Beya ini merupakan sebuah pepatah yang bermakna bahwa setiap keberhasilan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup berawal dari pengorbanan, kerja keras dan upaya yang diperjuangkan bersama untuk meraihnya,” kata Khofifah.
“Bahwa kerja adalah aktivitas asasi dan fundamental yang harus dilakukan oleh manusia, tidak hanya untuk mendapatkan kebahagiaan, keberhasilan dan kesuksesan. Namun kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan manusia untuk dapat mempertahankan kehidupan. Demikianlah makna filosofis paling gamblang dari motto Provinsi Jawa Timur tercinta, Jer Basuki Mawa Beya,” lanjutnya.
Khofifah mengatakan, motto Jatim ini seperti _Man Jadda Wajada_, siapa yang giat akan mendapat. Bahwa keberhasilan akan dicapai seseorang kalau ia bersungguh sungguh, tekun, bekerja secara total dan konsisten. Dalam manajemen modern, _man jadda wajada_ diartikan kerja dengan fokus, penuh ketekunan, ketelitian dan profesionalitas.
“Di HUT ke-78 ini kami ingin mengajak semua masyarakat Jawa Timur untuk memanggil memori tentang motto Jer Basuki Mawa Beya dalam kerja keras kerja sukses kerja fokus. Pengorbanan untuk mencapai ritme menuju kesuksesan. Ini juga menjadi penguatan kepada pemuda di Jatim terutama karena mereka akan menjadi generasi emas Indonesia Emas 2045,” katanya.
Secara khusus, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam proses pembangunan di Jatim. Terutama kepada seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah memiliki semangat dan optimisme luar biasa mendukung Provinsi Jatim terus bangkit, maju, dan melaju.
“Bersama Wagub Jatim, Pak Emil Dardak, kami akan pamit u tuk petiode ini kepada _panjenengan_ semua warga Jatim yang luar biasa, karena Hari Jadi ke-78 ini merupakan tahun ke lima di periode kami saat ini. Kami sungguh mencintai _panjenengan_ semua masyarakat Jatim, yang menerima kami seperti saudara,” katanya.
“Semoga apa yang kami capai memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Jawa Timur. Dan apa yang belum kami maksimalkan pencapaiannya, Saya dan Pak Wagub mohon maaf sebesar-besarnya. Mudah-mudahan seluruh keberlanjutan dari proses pembangunan di Jatim akan terus terjaga dan kita kembangkan bersama. Dirgahayu Jawa Timur, Bangkit dan teruslah melaju,” imbuhnya.
Khofifah mengatakan, berbagai pencapaian dan prestasi yang telah diraih Provinsi Jawa Timur selama ini juga merupakan kinerja luar biasa dari super team seluruh OPD di Pemprov Jatim. Serta kolaborasi yang baik dari berbagai pihak. Sejak Februari 2019 sampai dengan akhir September 2024 Pemprov Jatim telah menerima 631 penghargaan baik regional, nasional maupun in ternasional.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga disampaikan Gubernur Khofifah khusunya kepada segenap Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, jajaran Forkopimda Jatim, serta jajaran birokrasi pemerintahan Provinsi maupun Kabupaten/Kota, TNI, POLRI, instansi vertikal, para pengusaha, pelaku ekonomi, guru, petani, nelayan hingga pilar-pilar sosial, serta seluruh masyarakat Jawa Timur.
“Hanya dengan kekompakan dan soliditas bersama kita dapat bangkit dan berdiri tegak menghadapi berbagai tantangan. Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan pemerintahan dan pembangunan di Jawa Timur. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua,” katanya.
Lebih lanjut, Khofifah optimistis dan yakin dengan semangat kerja cerdas, kerja partisipatoris, kerja berinisiatif, kerja berkolaborasi, kerja yang inovatif, Provinsi Jawa Timur akan terus bangkit, maju, dan melaju.
“Kerja seperti apakah yang kita butuhkan agar berhasil memenuhi ikrar Jawa Timur Bangkit, terus Maju dan Melaju, tentu bukan hanya kerja keras. Kita juga harus kerja cerdas, kerja partisipatoris, kerja berinisiatif, kerja berkolaborasi, kerja yang inovatif. Seperti yang saya sampaikan pada Hari Jadi Provinsi Jatim tahun lalu yaitu IKI, Inisiatif, Kolaboratif dan Inovatif,” katanya.
“Hanya dengan kemampuan dan kecerdasan membangun kerja yang berinisiatif, kolaboratif dan inovatif yang melibatkan semua warga dan elemen strategis Jatim, kita dapat menghasilkan tidak saja warga Jatim yang berbahagia dan sejahtera, namun juga menghasilkan putra-putri Jatim sebagai _Game Changer_,” imbuhnya.
Untuk itu, Khofifah terus menekankan pentingnya membangun SDM yang tangguh dan mampu menjadi _game changer._ Hal ini seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia ke depan menghadapi berbagai tantangan dan krisis.
“Semua hal itu merupakan tantangan besar yang membutuhkan usaha yang keras, cerdas dan inovatif. Semua hanya bisa berjalan apabila kita memiliki pemuda-pemudi yang tangguh, _sat-set wat wet_ yang memiliki karakter dan kekuatan sebagai _game changer._,” katanya.
Dalam proses pembangunan, lanjut Khofifah, Provinsi Jatim terus berpegang pada prinsip _’no one left behind’_, atau tidak ada satupun yang akan ditinggalkan. Melalui berbagai upaya tersebut, banyak keberhasilan yang telah diraih Provinsi Jatim.
Antara lain, Pemprov Jatim berhasil signifikan menurunkan kemiskinan ekstrem. Pada tahun 2020 kemiskinan ekstrem di Jatim 4,40%. Angka ini kemudian menurun di tahun 2021 menjadi 2,23%. Dan pada tahun 2022 turun lagi menjadi 1.56 persen.
“Jatim juga berhasil mengurangi ketimpangan sosial yang tercermin dari penurunan signifikan GINI ratio kita. Hal ini menunjukkan hasil prestasi yang kita capai dilalui dengan jerih payah dan pengorbanan dari seluruh elemen rakyat Jawa Timur,” katanya.
Jawa Timur juga membuktikan sebagai provinsi dengan gudangnya desa mandiri. Terbaru, berdasarkan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia, dengan keberhasilan membangun desa mandiri di berbagai pelosok wilayah Jawa Timur dengan 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang.
“Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibanding provinsi lain. Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 24,44 persen desa mandiri ada di Jatim. Terimakasih kepada para kepala desa, camat, bupati serta pendamping desa di Jawa Timur,” jelasnya.
Kemudian, Jatim juga merupakan Provinsi Lumbung Pangan Nasional. Hal ini ditunjukkan pada sektor pertanian, dimana pada tahun 2020, 2021 dan 2022 Jawa Timur merupakan Provinsi dengan produksi padi nomor satu nasional. Di samping itu, Jawa Timur merupakan Provinsi dengan kontribusi nomor satu nasional untuk komoditas Jagung, Cabe rawit, Bawang Merah, Mangga, Pisang, dan Mawar.
“Demikian pula untuk komoditas pangan lainnya seperti sapi potong, sapi perah, ayam petelur, daging, telur, susu, gula kristal tebu, tembakau dan garam yang juga merupakan nomor satu nasional. Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi Nasional untuk komoditas perikanan meliputi tuna, cakalang, tongkol dan udang. Terimakasih para petani, nelayan serta gapoktan se Jawa Timur,” katanya.
Lompatan pembangunan yang inklusif dan menekankan nilai egalitarianisme juga telah berlangsung di Provinsi Jatim. Hal itu ditandai dengan kemajuan dalam pembangunan kesetaraan gender, dimana Jatim telah meraih 13 kali anugrah Parahita Ekapraya (APE) dan 5 kali dalam kategori mentor.
Di bidang sosial, Pemprov Jatim memiliki berbagai program bantuan sosial, yakni program Bantuan Sosial Lanjut Usia (PKH Plus), ASPD Plus (Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas) bagi penyandang disabilitas berat. Bantuan modal usaha untuk penerima manfaat kategori kemiskinan ekstrem.
Kemudian, BLT DBHCHT Bantuan Langsung Tunai Dari Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau diberikan kepada buruh pabrik rokok lintas wilayah. WRSE (Wanita Rawan Sosial Ekonomi) bantuan modal usaha. KUBE merupakan bantuan tambahan modal bagi pelaku usaha Bersama.
“Semua itu dilakukan untuk memastikan kita menjalankan ikrar yang kita sepakati bersama bahwa pembangunan adalah bagian dari proyek pembebasan kemanusiaan, dan agar tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan ini, _no one left behind,”_ tegasnya.
Untuk mengembangkan talenta-talenta unggul dan memperkuat kapabilitas terutama kualitas diri dari Generasi Z, ada pula program Milenial Job Center (MJC), relawan TIK dan Pandu Digital. Program-program tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada talenta muda yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
“Semua program tersebut adalah hasil kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kabupaten/Kota. Sehingga terdapat kolaborasi konkret dalam program-program pusat dan daerah,” jelasnya.
*Raih Rekor MURI serta Serahkan Berbagai Penghargaan*
Museum Rekor Indonesia (MURI) pun memberikan “kado” spesial di peringatan Hari Jadi Jawa Timur. Penghargaan Rekor MURI diberikan kepada Gubernur Khofifah sebagai pemrakarsa karya mural sebanyak 2.376 yang diikuti seluruh satuan pendidikan SMA, SMK, SLB se-Jatim dengan tema prestasi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, penanaman 19.038 pohon secara serentak di lingkungan satuan pendidikan SMA, SMK, SLB se-Jatim ketika MPLS, pemberian santunan anak yatim sebanyak 23.330 orang di seluruh satuan pendidikan SMA, SMK, SLB se-Jatim, dan 260 kendaraan listrik hasil konversi karya siswa SMA Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut menyematkan Tanda Kehormatan Pemprov Jatim Lencana Jer Basuki Mawa Beya Kategori Emas kepada Bupati Jember Hendy Siswanto, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, Kepala Perwakilan BPK Prov. Jatim Karyadi, Kepala Kanwil BPN Prov. Jatim Jonahar, Kepala Kanreg II BKN Surabaya Mohammad Ridwan, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim Husnul Maram.
Serta berbagai penghargaan antara lain kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati atas upayanya dalam penyelamatan Aset Negara berupa tanah tambak di Kabupaten Sampang, kemudian Walikota Surabaya Eri Cahyadi atas penghargaan Open Defecation Free atau masyarakat sudah terbebas dari perilaku buang air sembarangan.
Selain itu, juga berbagai penghargaan bagi Bupati/Walikota di Jatim dan penghargaan lomba lainnya, seperti juara Lomba Karya Tulis Wartawan dan Juara Lomba Foto dalam rangka HUT ke-78 Provinsi Jatim.
Peringatan Hari Jadi Jawa Timur ke-78 ini berlangsung meriah dan semarak dengan berbagai pertunjukan seni khas Jatim. Seperti tarian kolosal khas Jawa Timur yang terangkum dalam Kolaborasi Tari Jatim Harmoni. Di antaranya Tari Karapan Sapi Madura, Tari Boran Lamongan, Tari Thengul Bojonegoro, Tari Barongan Blitar, Tari Ronteg Singoulung Bondowoso, Tari Barong Prejeng Banyuwangi, dan diiringi Musik Daul Madura.
Selanjutnya, juga ada Kolaborasi Seni Suara dari grup Paduan Suara Berprestasi di Jawa Timur, yang akan menyuguhkan lagu-lagu khas Jawa Timur. Antara lain, ITS Student Choir peraih Juara I dalam ajang Singapore International Choir Festival Tahun 2023, Universitas Surabaya Choir peraih Gold Medal di Kompetisi Internasional 10th Voyage of Song Tahun 2023 di Bangkok Thailand, Sparkling Singer Peraih Gold Medal Kategori Pop Ensemble Choir pada World Choir Games di Gangneung Korea, dan Gita Bahana Jawa Timur. Juga ada grup paduan suara dari SMA Khadijah Surabaya, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, dan SMAN 1 Waru.
Salah satu siswa penerima penghargaan dan undangan dari SMAN 5 Surabaya, Alham Aslamsyukur, mengaku bahwa Peringatan Hari Jadi ke-78 Jatim ini memberikan kesan mendalam.
“Saya _deg-degan_ dan tidak nyangka kalau prestasi menang lomba bisa mengantarkan saya ke Gedung Negara Grahadi dan menerima penghargaan langsung dari Bu Gubernur dan Pak Wagub. Saya juga bisa melihat langsung berapa sayangnya Bu Gubernur pada kami semua di Jatim ini,” katanya.
Salah satu masyarakat Jatim yang berhasil mendapatkan undangan secara online untuk ikut upacara HUT ke-78 Jatim ini, yakni Siti Rohmah asli Jember, mengaku bahagia. Ini merupakan kesempatan pertamanya ke Gedung Negara Grahadi.
“Alhamdulillah saya dan anak saya senang sekali bisa hadir langsung di Grahadi. Maturnuwun Bu Gubernur sudah menyediakan kuota untuk masyarakat biasa seperti saya,” katanya.
Turut hadir Wantimpres H. Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Gubernur Jatim periode 1998-2003 dan 2003-2008 H. Imam Utomo, jajaran Forkopimda Jatim, Sekdaprov Jatim, jajaran Instansi Vertikal di Jatim, Bupati/Walikota di Jatim, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Rektor, Pimpinan Organisasi kemasyarakatan, para Pelaku usaha, Buruh, Mahasiswa, Seniman dan Budayawan.
(nald)