- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Hari Kartini tanggal 21 April tidak hanya milik kalangan perempuan dewasa. Anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki, pun bisa memperingatinya. Lewat Peringatan Hari Kartini, anak-anak justru akan mengenal sejak dini dan lebih termotivasi untuk meneladani semangat perjuangan RA Kartini.

Sejumlah anak usia TK dan SD tampak menunjukkan senyum imutnya sambil berjalan lenggak-lenggok mengelilingi area Joglo Mitra Kinasih yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Purworejo, Kamis (21/4) sore. Tidak hanya anak perempuan, sebagian di antaranya merupakan anak laki-laki. Mengenakan busana adat Jawa, mereka terkesan percaya diri tampil di hadapan dewan juri, layaknya seorang model yang sedang berlaga di atas catwalk.

Ya, itulah sekilas suasana Festival Kartini Cilik yang digelar oleh Radio Mitra FM bersama CU Angudi Laras, dan Kantor Pemasaran Bersama Clasis Purworejo. Tidak hanya anak-anak yang terlihat senang. Para orang tua yang turut mendampingi juga tak henti menghadiahi tepuk tangan saat satu per satu peserta tampil.

“Rasanya senang sekali bisa tampil kayak model, pakai baju seperti ini (kebaya). Apalagi dilihat teman-teman dan orang tua. Baru pertama tampil seperti ini,” ucap Damaris, siswa kelas 4 SD Kristen Pangen.

ads

Festival Kartini Cilik memang menghibur. Namun, ada makna lebih dalam dari even yang dihelat singkat dan sederhana itu. Dengan memperingati Hari Kartini, anak-anak usia dini diharapkan mampu meneladani semangat perjuangan Pahlawan Nasional, RA Kartini.

“Tahun ini kita bikin Kartinian Cilik supaya anak-anak mulai berpikir ke depan dan semangat untuk meneladani perjuangan RA Kartini,” kata Pendiri sekaligus Pimpinan Radio Mitra FM, Pdt Lukas Eko Sukoco.

Menurut Pendeta GKJ Purworejo ini, semangat perjuangan RA Kartini tidak hanya milik kaum perempuan yang berkutat seputar emansipasi wanita. Kaum laki-laki pun perlu meneladani RA Kartini dalam berbagai aspek. Itulah sebabnya festival juga menyertakan anak laki-laki.

“Memang selama ini kan ada semacam kesalahkaprahan terkait Kartinian yang dianggap hanya untuk perempuan. Padahal keteladanan Kartini ini juga menyangkut soal laki-laki dan perempuan. Soal keterbukaan dan cita-cita,” ungkapnya.

Festival Kartini Cilik merupakan rangkaian dari Festival Takjil Mitra FM yang digelar setiap bulan Ramadan. Kali ini merupakan penyelenggaraan kelima, tetapi sempat terjeda 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

“Untuk Festival Kartini Cilik memang baru pertama karena tidak setiap tahun Hari Kartini bersamaan dengan Bulan Ramadan. Semoga ke depan kalau pandemi sudah normal, even seperti ini bisa lebih meriah,” imbuhnya.

Patria Viveriyanto, Ketua Pokja Radio Mitra FM selaku panitia kegiatan, menyebut festival diikuti 13 peserta yang terbagi atas kategori TK dan SD. Sebagai motivasi, panitia menyediakan trofi kejuaraan dan berbagai hadiah menarik bagi peserta.

“Kalau tidak pandemi, pesertanya pasti membludak. Kami sangat senang melihat antusias peserta dan orang tuanya,” kata Patria.

“Harapannya mereka tidak hanya senang, tapi juga bisa mulai mengenal dan meneladani RA Kartini,” imbuhnya.

Layaknya kompetisi model profesional, Festival Kartini Cilik juga menghadirkan sejumlah juri profesional dari unsur akdemisi dan praktisi. Kriteria penilaiannya antara lain meliputi keserasian, penampilan, keluwesan.

“Kalau dari aspek teknis memang masih sangat terbatas karena kan masih kecil-kecil, tapi kami sangat mengapresiasi semangat mereka,” kata salah satu Juri, Hari Suwantini. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!