Metro Times (Purworejo) Seorang pria bernama Saeful, warga Desa Redin, Kecamatan Gebang meninggal dunia akibat tergencet excavator di Proyek Strategi Nasional (PSN) Bendungan Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Sabtu (6/11) sekira pukul 16.00 WIB.
Kronologis kejadian bermula saat alat berat PC 200 berangkat dari gudang peralatan menuju lokasi jalan akses di STA 0+425. Kendaraan tersebut akan melakukan bantuan dan evakuasi kendaraan truk HDT yang tidak kuat menanjak di jalan akses.
Diketahui korban merupakan tenaga harian yang dikabarkan bekerja pada salah satu kontraktor, PT Brantas Abipraya. Saat itu almarhum sedang melakukan pemasangan ban sebagai bantalan track (roda excavator).
Korban melakukan pemasangan ban di samping depan kiri track excavator. Tiba tiba excavator tergelincir dan korban terpeleset dikarenakan jalan yang menurun, selanjutnya track excavator mengenai korban hingga korban tergencet di track dan dinding pengaman jalan akses.
Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) melalui Pejabat Pembuat Komitnen (PPK) Fisik Bendungan Bener, M Yushar Yahya saat dihubungi membenarkan peristiwa kecelakaan ini.
“Kami sangat berduka dan prihatin dengan peristiwa ini. Evaluasi pastinya akan kami lalukan segera, khususnya K3 proyek agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Yushar.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Muhammad Abdullah yang menjadi pendamping warga terdampak bendungan tertinggi di Indonesia itu mengingatkan agar keamanan pekerja ditingkatkan.
“Safety atau keamanan pekerja agar ditingkatkan supaya keselamatanya lebih terjamin agar tak memakan korban. Kejadian ini mesti menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terlebih pada musim hujan yang ekstrim. Kita semua berduka atas musibah ini dan semoga tak ada lagi korban berikutnya,” kata M Abdullah.
Saat ini Jenazah disemayamkan di rumah duka di Desa Redin, Kecamatan Gebang. (dnl)