Metro Times (Purworejo) Aksi bullying atau perundungan menimpa seorang siswi di salah satu SMP Negeri di Purworejo. Aksi itu dilakukan oleh teman-teman siswi satu sekolah.
Tak hanya verbal, dalam peristiwa itu korban mengalami kekerasan fisik yang dilakukan secara bergantian oleh para pelaku yang berjumlah enam orang. Korban ditampar, dipukul dan ditendang hingga tersungkur.
Peristiwa perundungan ini sempat diabadikan dengan video kamera handphone dan sempat beredar dikalangan siswa SMP tersebut.
Korban diketahui berinisial ZA (13) sedangkan terduga pelaku berinisial SR,SK, KM, MP, JH dan DH. Kasus ini telah ditangani Unit PPA Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purworejo.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo, Kusnaeni membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya pun telah mendatangi sekolah untuk mengetahui lebih detail duduk persoalan kasus itu.
“Benar ada. Peristiwa itu terjadi pada Rabu 7 Juni lalu. Dari dinas kami berusaha untuk mencari solusi terutama kepada korban. Untuk penanganan kasusnya sudah ditangani Polres Purworejo,” kata Kusnaeni, Jumat (14/6).
Kusnaeni mengatakan, perundungan itu terjadi di luar lingkungan sekolah serta diluar jam belajar siswa. Beruntung ada warga sekitar yang mengetahui aksi itu dan langsung menyampaikan ke Polsek setempat.
Dalam penanganan kasus ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berkoordiansi dengan Dinas Pemberdayaan Perempaun Perlindungan Anak Serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pihaknya berusaha agar psikologi korban segera pulih dan kembali berangkat sekolah seperti biasa.
“Saat itu korban langsung dibawa ke Puskesmas. Dokter Puskesmas menyarankan untuk rawat inap tapi korban tidak mau. Maunya rawat jalan,” lanjut Kusnaeni.
Selain pihak sekolah, Sekdin pun mengaku sudah menemui keluarga korban. Pihaknya berharap pihak keluarga turut memberi memotivasu agar kondisi kesehatan maupun psikis korban terus membaik.
“Untuk saat ini kesehatan korban sudah membaik, tapi dia harus terus disuport supaya kondisi psikisnya segera pulih,” ujarnya.
Pasca kejadian ini, Kusnaeni minta tim pembinaan sekolah meningkatkan pembinaan terhadap para peserta didik. Pendidikan moral harus benar-benar tertanam dikalangan siswa.
“Guru BP harus aktif perhatikan anak. Harus lebih didekati dan merangkul seluruh peserta didik. Setiap sekolah kan ada tata tertip dan tentu ada sanksi. Kalau ada yang melanggar harus diberi sanksi,” sebut Kusnaeni lagi.
Dia menambahkan, dalam penanganan kasus tersebut pihaknya juga berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Purworejo. Pihaknya berharap korban memperoleh bantuan karena dia berasal dari keluarga kurang mampu.(dnl)