Metro Times (Purworejo) Jumlah sampah, khususnya plastik, di Kabupaten Purworejo terus bertambah dan membutuhkan keseriusan penanganan. Masyarakat diharapkan dapat menggalakkan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat. Keseimbangan realisasi retribusi dibandingkan pelayanan persampahan juga dibutuhkan untuk mewujudkan target pengurangan sampah sebesar 30 persen pada tahun 2025.
Kondisi tersebut disikapi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (LHP) Kabupaten Purworejo dengan meluncurkan Program Optimalisasi Pengelolaan Retribusi Sampah Intensif Kabupaten (Open Resik). Peluncuran secara resmi dilakukan oleh Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH secara resmi melaunching di Heroes Park Purworejo, Jumat (7/7/2023). Acara dihadiri antara lain Kepala Dinas LHP Kabupaten Purworejo Wiyoto Harjono ST, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Hadi Sadsila SP MM, sejumlah camat, serta lurah.
Kepala Dinas LH menyebut, Program Open Resik merupakan Digitalisasi Pengelolaan Persampahan Berbasis Spasial, yakni strategi mengatasi ketidakseimbangan realisasi retribusi dibandingkan pelayanan persampahan di Kabupaten Purworejo.
“Pemerintah terus mengupayakan pengurangan sampah plastik dan menargetkan bisa mengurangi sampah sebesar 30 persen pada tahun 2025. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah telah melakukan berbagai regulasi yang mengatur penanganan sampah mulai dari hulu sampai hilir,” sebutnya.
Sementara itu, Wabup Yuli Hastuti menyempaikan apresiasi kepada Dinas LHP Kabupaten Purworejo yang telah menginisiasi Program Open Resik. Menurutnya, setiap pihak yang menghasilkan sampah harus bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Sampah dikelola mulai dari sumbernya. Sampai dengan saat ini Pemerintah Kabupaten Purworejo belum dapat melayani seluruh timbulan sampah se Kabupaten Purworejo. Terhadap masyarakat yang sudah dilayani tentu terdapat retribusi yang harus dibayar.
“Sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023, mari kita lakukan pembersihan plastik di pantai-pantai, kawasan konservasi, bantaran sungai, tempat-tempat umum dan banyak lagi, sehingga dapat memperkuat budaya kehidupan berkelanjutan kita,” ungkapnya. (adv/23)