Metro Times Kendal – Calon Wakil Bupati Yekti Handayani dari pasangan calon (Paslon) Nurani menghadiri peresmian paguyuban kuda lumping Turonggo Sedyo Manunggal di Dusun Teseh, Desa Meteseh, Boja, Sabtu (26/9/2020) sore.
Hadirnya pasangan dari Calon Bupati KH Ali Nurudin ke peresmian paguyuban kuda lumping dilakukan cawabup yang biasa disapa Ani sebagai wujud keberanian dirinya menerima sebuah tantangan dari seorang warganet di sebuah media sosial.
Di medsos, salah satu warganet mengunggah tulisan yang isinya memberikan tantangan kepada para calon bupati dan wakil bupati, yang mau memberikan perhatian terhadap kesenian untuk datang ke Desa Meteseh.
“Melihat unggahan itu, saya langsung balas dan tinggalkan nomor telpon, kemudian sampai di sini,” ungkap Ani.
Ani mengatakan, dirinya bersama Ustad Ali telah menyiapkan sejumlah program kerja yang diantaranya untuk mengembangkan dan mendukung keberlangsungan kesenian khas Kendal.
“Saya sangat mengapresiasi upaya masyarakat di sini yang masih mau nguri-nguri kesenian dan kebudayaan, termasuk kesenian kuda lumping ini,” akunya.
Cawabup yang diusung PKB, Gerindra dan Nasdem ini mengaku, daerah boja merupakan daerah yang tak asing lagi bagi dirinya. Pasalnya, wanita yang berprofesi sebagai pengajar ini pernah menjadi GTT di SMP Negeri 2 Boja. Seluk beluk daerah Boja lebih ia kenal lagi setelah menjadi GTT di SMP Negeri 2 Boja dia juga pernah menjadi GTT di SD Kertosari.
“Saya berharap kesenian ini tetap diuri-uri agar tetap lestari dan semakin maju. Jangan sampai kesenian warisan leluhur ini hilang sehingga anak-cucu kita tidak mengenal lagi jatidiri bangsanya,” harapnya.
Sementara itu, Satrio, pemuda warga Meteseh, membenarkan jika unggahan di medsos, tepatnya di group KKDP dia yang mengunggah.
“Benar saya yang mengunggah di KKDP karena melihat semangat warga di sini untuk menghidupkan lagi kesenian kuda lumping,” ucapnya.
Sebenarnya selain bu Ani, lanjut Satrio, ada dari calon lain yang menghubungi dirinya dengan membalas komentar di posting yang diunggahnya. Namun setelah dicermati, Bu Ani yang paling serius dan komen dengan akun sendiri, meninggalkan nomor telpon, dan setelah dikonfirmasi melalui telpon ternyata Cawabup Ani, tidak banyak bicara, langsung menyanggupi siap datang ke acara warga di sini.
Suwari selaku ketua kesenian kuda lumping Turonggo Sedyo Manunggal Dusun Teseh, Desa Meteseh mengaku bahwa kesenian kuda lumping di dusunnya merupakan kesenian yang sudah turun temurun.
Dia berharap, kesenian warisan leluhur bisa dilestarikan dan mendapat perhatian dari pemerintah.
“Saya berharap bu Ani nanti lebih perhatian pada kesenian kuda lumping,” ungkapnya.
Demi melestarikan kesenian kuda lumping, kata Suwari, dirinya sengaja merekrut para pemuda desa ikut bergabung dalam paguyupan kesenian kuda lumping.
“Kami merekrut pemuda-pemuda di sini ikut bergabung. Ini saya lakukan, selain untuk melestarikan kuda lumping, juga agar pemuda di sini terhindar dari kegiatan yang negatif,” terangnya.(Gus)