Metro Times, (Semarang), Semarang-Video yang sempat diunggah oleh seseorang yang berinisial DS melalui akun facebooknya di sebuah group media sosial Semarang terkait keributan di jalan Pemuda Semarang yang diduga dilakukan oleh sekelompok pelajar SMA Negeri 1 Semarang saat menyebarkan brosur kegiatan pentas musik, Sabtu sore (16/9/2017) menuai ribuan komentar netizen.
Menyikapi hal tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Semarang, Dra. Endang Suyatmi L. M.Pd., pada hari Senin (18/9/2017) pukul 09.00 WIB seusai upacara bendera melakukan pertemuan dengan seluruh elemen dan pemangku kepentingan di SMA Negeri 1, turut hadir pula alumni lintas angkatan, Komite Sekolah, Paguyuban Orang Tua / Wali Murid, pengurus OSIS dan panitia kegiatan pentas musik.
Dalam pertemuan tersebut para siswa anggota OSIS dan panitia kegiatan membeberkan kronologi kejadian yang sebenarnya pada saat mereka melakukan kegiatan berkeliling kota penyebaran brosur.
Menurut keterangan mereka, ketika rombongan tiba di daerah kota lama (kawasan Johar) ada rombongan pemotor yang jumlahnya cukup banyak ikut bergabung dalam rombongan mereka. Suasana masih kondusif karena ada anggota kepolisian yang sudah dikondisikan untuk mengawal. Disamping itu mereka sendiri sudah berkomitmen untuk mematuhi ketentuan dan arahan dari pihak sekolah yang sudah diberikan sebelum berangkat.
Setiba di jalan Pemuda mereka berniat untuk istirahat selama 15 menit, disaat itulah ada beberapa anak yang bukan siswa SMA Negeri 1 teman mereka yang menyapa dengan cara “memblayer” (menarik gas) kendaraan mereka. Hal itu ternyata memicu balasan dari kelompok mereka termasuk anak-anak pemotor dari kelompok luar yang sebelumnya sudah ikut bergabung sejak tadi.
Suasana ricuh dan bising semakin menjadi ditambah dengan situasi lalu lintas jalan Pemuda yang padat dan sering macet terlebih di malam Minggu. Pengguna jalan lain yang mungkin merasa terhambat dan terganggu makin membuat riuh situasi dengan membunyikan klakson serta membubarkan mereka. Beruntung banyak warga masyarakat yang berusaha membantu aparat keamanan untuk mengurai kerumunan sehingga tidak menimbulkan kericuhan lebih lanjut. Dari situ kemudian rombongan memutuskan untuk membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing,” Intinya kejadian tersebut dilakukan oknum yang memang ikut dirombongan anak-anak SMAN 1 Semarang,” ujar kasek dalam pertemuan tersebut.
Senada juga sebagaimana disampaikan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas H. Masrokan, S.Pd, MM menjelaskan bahwa sebelum memberikan ijin kepada para siswa, pihak sekolah sudah memberikan ketentuan yang harus ditaati dalam kegiatan publikasi acara pentas musik yaitu : Peserta harus tertib dan mematuhi aturan lalu lintas, wajib menggunakan helm bagi yang mengendarai sepeda motor, tidak menggunakan kendaraan bermotor yang mengeluarkan suara bising / berknalpot “brong”, menggunakan pengawalan dari kepolisian dan harus mematuhi petugas Patwal, dan jumlah peserta dibatasi tidak terlalu banyak.
Selanjutnya Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Deny Firianto Utomo, S. Pd, M.Or membenarkan hal tersebut.
“Kami sudah memberikan arahan sesuai petunjuk Kepala Sekolah kepada para siswa agar tertib saat menjalankan kegiatan berdasar ketentuan dari sekolah,tertib berlalu lintas, serta mematuhi arahan dari petugas yang mengawal,” tutur Deny.
Salah satu orang tua murid yang hadir pada pertemuan itu juga mengatakan, “Menurut keterangan anak saya, ada sekelompok anak lain yang merupakan teman mereka menyapa sambil “mblayer-mblayer”, yang kemudian dibalas dengan “blayeran” juga dari arah rombongan mereka sehingga jadi ramai.”
Kepala SMA Negeri 1 Semarang Dra. Endang Suyatmi Listyaningsih. M.Pd. dalam kesempatan itu juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. “Kami sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut dan akan melakukan evaluasi kedepannya Atas kejadian ini.” (Ardani)