Metro Times (Kebumen) Akses mudah dan cepat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, menjadi salah satu pertimbangan masyarakat memilih Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai jaminan kesehatannya. Tidak terkecuali bagi Umi Rahmawati (36) warga Kelurahan Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Ia memberikan opini positif berdasarkan pengalamannya bersama keluarganya yang telah merasakan manfaat Program JKN.
Umi mengaku sejak terdaftar sebagai peserta JKN, ia dan keluarganya telah beberapa kali memanfaatkan Program JKN untuk berobat ke Puskemas Buayan. Umi yang saat ini berstatus sebagai Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Sekolah Dasar (SD) Rogodadi ini menceritakan, dirinya baru mengetahui terdaftar JKN pada bulan Juni 2022 lalu. Diketahui ia terdaftar JKN, saat ia mau melahirkan anak ketiganya. Petugas di Puskesmas Buayan memintanya untuk mengunduh dan meregistrasi Aplikasi Mobile JKN.
“Sebelumnya kan memang belum punya. Setelah cek di Aplikasi Mobile JKN, ternyata sudah terdaftar. Kemungkinan didaftarkan sejak pengangkatan saya pada awal tahun 2022 lalu,” cerita Umi, Senin (10/07).
Semenjak itu, ia dan keluarganya rutin menggunakan JKN sewaktu mau berobat ke Puskesmas. Menurutnya, berobat menggunakan JKN sangat mudah, hanya menunjukan Kartu JKN Digital pada Aplikasi Mobile JKN. Ia juga terkadang menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sewaktu registrasi di loket pendaftaran di puskesmas.
“Sebelum punya JKN, saya dan keluarga kalau mau berobat pakai umum atau bayar pribadi. Tapi sekarang jauh lebih mudah dan tidak berbiaya sama sekali dengan memanfaatkan JKN,” ungkap Umi.
Selain dimudahkan dengan penggunaan KTP, ia juga mengaku sangat terbantu dengan adanya fitur antrean online. Ia tidak perlu bolak-balik datang ke fasilitas kesehatan untuk mengambil nomor antrean. Selain itu, ia tidak perlu menunggu terlalu lama di fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan sehingga bisa menentukan waktu kapan ia mau datang ke fasilitas kesehatan.
“Kita bisa perikirakan kapan akan diperiksa di puskesmas. Kebetulan rumah agak jauh dari puskesmas jadi agak repot kalau mau bolak balik. Selain itu, saya ada waktu juga untuk mengerjakan pekerjaan yang lain dulu,” kata Umi.
Umi juga menyebut pelayanan yang ia rasakan dengan menggunakan JKN tidak berbeda dengan pelayanan sebagai pasien umum. Pengalamannya saat lahiran anak ketiganya di Puskesmas Buayan, ia merasakan pelayanan yang istimewa. Semua petugas mulai dari petugas administrasi, bidan maupun dokter, melayaninya dengan sangat baik dan ramah. Bukan hanya dibantu persalinan saja, melainkan juga dibantu sampai pembuatan akta anak ketiganya. Semua biaya pada saat dirawat waktu itu dijamin sepenuhnya oleh Program JKN.
“Pelayanan yang diberikan diluar ekpektasi kami sekeluarga. Kami sangat bersyukur dan merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN ini,” ujarnya.
Umi juga menepis perihal informasi di masyarakat apabila berobat pakai JKN itu ribet dan bahkan ada biaya tambahan. Menurut Umi, masyarakat sebenarnya wajib mengetahui alur pelayanan yang berlaku pada program JKN. Memang ia sendiri belum pernah mengalami sakit yang cukup serius hingga dirujuk ke rumah sakit. Ia hanya mengakses pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) saja dan sakitnya telah tuntas diobati. Namun ia yakin jika mengikuti ketentuan, pelayanannya akan mudah dan akan dijamin sepenuhnya oleh JKN.
“Semua alur pelayanannya tidak ada yang terasa rumit, cukup mengikuti ketentuan prosedur administrasi yang telah diarahkan oleh fasilitas kesehatan maka pengobatannya akan dijamin sepenuhnya oleh JKN,” lanjutnya.
Umi berharap Program JKN dapat terus hadir untuk dapat membantu banyak orang mengakses dengan mudah ke fasilitas kesehatan yang diinginkannya tanpa perlu mengkhawatirkan biaya.
“Saya berharap Program JKN ini selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” tutup Umi. (Dnl)