
MetroTimes (Surabaya) — Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan mencatatkan dua capaian strategis dalam pemeringkatan global. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UNAIR, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., dalam konferensi pers resmi di kampus UNAIR, Rabu (19/6).
Pertama, UNAIR berhasil naik ke posisi 287 dunia dalam QS World University Rankings (QS WUR) 2026, meningkat 21 peringkat dari tahun sebelumnya (308 dunia). Kenaikan ini juga menempatkan UNAIR sebagai peringkat ke-4 terbaik di Indonesia. Prof. Madyan menyebut pencapaian ini sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah keikutsertaan UNAIR dalam QS WUR.

“Perjalanan menuju Top 300 dunia bukanlah sesuatu yang instan, melainkan hasil dari strategi jangka panjang, kerja keras kolektif, dan komitmen tinggi terhadap mutu akademik, kolaborasi internasional, serta relevansi lulusan,” ujar Prof. Madyan.
Secara khusus, UNAIR menorehkan prestasi luar biasa pada indikator Employer Reputation, yakni persepsi dunia industri terhadap kualitas lulusan, dengan menembus peringkat 78 dunia. Hal ini membuktikan bahwa lulusan UNAIR dinilai kompeten, siap kerja, dan unggul dalam beradaptasi di dunia kerja global.
Prestasi kedua datang dari Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, di mana UNAIR berhasil menempati peringkat ke-9 dunia secara keseluruhan. THE Impact Rankings menilai kontribusi perguruan tinggi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Beberapa capaian unggulan UNAIR dalam SDGs antara lain:
- SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi): Peringkat 1 Dunia
- SDG 1 (Tanpa Kemiskinan): Peringkat 3 Dunia
- SDG 5 (Kesetaraan Gender): Peringkat unggul global
- SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan): Peringkat 29 Dunia
“Ini mencerminkan dedikasi UNAIR dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, akses terhadap air bersih, pemberdayaan ekonomi lokal, kesetaraan gender, dan kemitraan global,” tambah Prof. Madyan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika dan mitra strategis atas dedikasi dan integritas yang membawa nama baik UNAIR di kancah internasional. Prof. Madyan juga memberikan penghargaan khusus kepada Rektor sebelumnya, Prof. Dr. Mohammad Nasih, atas fondasi kuat dan visi transformatif yang telah diletakkan.
Dalam paparannya, Rektor UNAIR menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari lima transformasi utama:
1. Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Moralitas – Di bawah semboyan Excellent with Morality.
2. Peningkatan Kualitas Riset dan Publikasi Internasional – Dengan mendorong kolaborasi global dan kehadiran aktif di forum akademik.
3. Relevansi Kurikulum dan Kesiapan Lulusan – Termasuk pendidikan inklusif bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
4. Pengabdian kepada Masyarakat dan Pemberdayaan Komunitas – Melalui riset, inovasi sosial, dan solusi berbasis kebutuhan lokal.
5. Penguatan Tata Kelola Berbasis Data dan Keberlanjutan – Dengan digitalisasi, efisiensi energi, dan keterlibatan seluruh elemen kampus.
Rektor menegaskan bahwa peringkat bukanlah tujuan akhir, melainkan refleksi dari proses internal yang baik dan berkelanjutan. “Kekuatan sesungguhnya UNAIR terletak pada kontribusinya bagi ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan peradaban,” pungkasnya.
(nald)