Metro Times (Surabaya) – Sebagai upaya melakukan peningkatan kewaspadaan dan pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid19) di Jawa Timur, sejumlah tokoh pemuka agama Hindu yang diwakili Ketua PHDI Jatim dan Ketua Banjar serta, PHDI Surabaya, Buddha diwakili Ketua Walubi Jatim dan Permabudhi, Khonghucu diwakili Ketua Matakin Jatim dan Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jatim, melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak di Grahadi Surabaya, Sabtu (21/03).
Para pemuka agama ini didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang hadir bersama Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Agama Hindu dan Buddha. Gubernur dihadapan para pemuka agama mengingatkan, bahwa penyebaran Covid19 ini semakin cepat meluas di Jawa Timur seperti di Surabaya dan Malang Raya dan sekitarnya.
Mengutip data terakhir, secara keseluruhan peningkatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 72 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) menjadi 651 orang yang tersebar hampir seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.
Dalam penjelasannya juga ditampilkan tayangan peta penyebaran Covid19 Jawa Timur “Kami sampaikan peta penyebaran Covid19 di Jawa Timur seperti ini sebaranynya cepat sekali, oleh karena itu kalaupun masih ingin melakukan peribadatan maka harus diperhatikan seperti penyemprotan disinfektan, menjaga jarak, menggunakan penutup masker, khotbah pendek dan tidak bersalaman langsung pulang ke rumah, juga ada peribadatan yang diikuti banyak orang namun tidak bisa dilakukan jarak sosial seyogyanya tetap bisa dilakukan seperti anjuran Bapak Presiden ibadah itu di rumah,” terang Gubernur.
Sementara itu, dari masing-masing pemuka agama menyampaikan bahwa kegiatan peribadatan umat agama Hindu, Buddha dan Khonghucu serta LDII semenjak merebaknya Covid-19 ini secara internal sudah melakukan antisipasi dengan mengurangi berkumpulnya umat dalam peribadatan di tempat ibadah, seperti pura bagi umat Hindu, vihara umat Buddha dan klenteng umat Khonghucu serta LDII yang mengelola ratusan masjid dan pondok pesantren serta sekolahan, masing-masing mempunyai umat dan jamaah yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Para pemuka agama ini dalam memberikan pemahaman kepada umat mengikuti surat edaran dari pemerintah tentang kewaspadaan terhadap Covid19 sehingga dipesankan umat untuk mentaati anjuran dari pemerintah tersebut.
Wakil Gubernur Jatim menjelaskan, para pemuka agama ini telah melakukan langkah-langkah upaya meminimalisir secara maksimal kegiatan-kegiatan yang melibatkan umat terkait kewaspadaan penyebaran Covid19 ini.
Dalam pertemuan ini dihasilkan keputusan bersama dari pimpinan umat beragama dan pemerintah provinsi hanya memfasilitasi serta menyampaikan informasi dan komunikasi dari data-data yang ada dalam mensikapi perkembangan kasus Covid19 di Jawa Timur.
“Hasil keputusan bersama ini antara lain pemuka agama bisa memberikan edukasi agar umat tetap tenang, setiap tempat ibadah untuk menyiapkan sanitasi umat dan sarana prasarana serta jaga jarak, sesuai dengan anjuran pemerintah untuk kegiatan keagamaan yang melibatkan massa dalam jumlah besar agar dihindari,” terang Wagub Jatim. (nald)