- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo)-Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Purworejo. Kali ini bencana itu terjadi di Dusun Panceng Desa Pakesarum Kecamatan Bruno. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Bencana itu terjadi ditengah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (15/5) sekitar pukul 17:30 waktu setempat. Tiga rumah yang mengalami dampak langsung atas bencana tersebut masing-masing milik Warso, Hadi serta Budiman.

“Rumah milik pak Warsi dan pak Hadi tertimbun tanah sedangkan rumah pak Budiman hanya terdorong longsoran tapi kerusakannya juga tergolong berat,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Dede Yeni di lokasi tersebut, Jumat (16/5).

Selain merusak rumah warga bencana ini juga menutup akses jalan di lokasi tersebut. Pagi tadi personel BPBD, TNI, Polri bersama warga berjibaku kerja bakti membersihkan material tanah dan batu yang menutup akses jalan tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tapi longsor ini mengakibatkan kerugian materi yang luar bisa terutama bagi tiga warga yang rumahnya terkena dampak longsor,” imbuh Yeni.

ads

Terkait bencana itu, hari ini BPBD melakukan assessment sekaligus melakukan kerja bakti. Pihaknya pun telah menyampaikan laporan kepada bupati serta berkoordinasi dengan instansi terkait lainya.

“Kami sudah berkoordinasi juga dengan Baznas, untuk bantuan bagi korban InsyaAllah nanti akan ada dari Baznas. Kami hari ini hanya membawa alat operasional untuk kerja bakti,” ucap Yeni.

Ia mengutarakan bahwa longsor yang terjadi kali ini cukup berat dan berisiko. Dimana tebing setinggi kurang lebih 50 meter runtuh dan meluluhlantakan tiga rumah warga. Bongkahan longsoran itu mencapai panjang sekitar 200 meter.

Menurut data kebencanaan, Desa Pakisarum dan Kecamatan Bruno secara umum masuk dalam zona rawan longsor. Di wilayah itu sering muncul retakan tanah akibat aktivitas pergerakan tanah. Saat hujan tiba retakan itu dapat menyimpan air yang memicu terjadinya longsor.

Untuk itu ia mengimbau warga untuk terus waspada terutama hujan tiba deras mengguyur wilayah tersebut.

“Saat sebetulnya sudah memasuki masa peralihan dari musim hujan menuju kemarau, tapi hujan masih tetap ada maka kita harus tetap hati-hati. Waspada dan selalu memantau lingkungan masing-masing,” pungkasnya.(tyb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!