Baru 2 Minggu, Rabat Beton Dikeluhan Warga

0
1705
- iklan atas berita -

 

Mietro Times Kendal – Pembangunan rabat beton di Desa Gubugsari Kecamatan Pegandon Kendal yang berusia 2 minggu banyak dikeluhkan warga sekitar.

Pembangunan yang menggunakan sumber anggaran Dana Desa (DD) tahap I tahun 2020 senilai Rp 88.046.200,- dengan pangjang bangunan 180 meter, tebal 12 centimeter dan lebar 3 meter terletak di Gang Rokemi RT 1 RW 3 Desa Gubugsari.

Warga menduga pembangunan jalan rabat beton dilakukan asal-asalan dan tidak sesuai standar sebagaimana mestinya.

“Saya menduga jalan ini kurang semen, sebab pasir dari bangunan ini tidak nempel dan selalu berserakan saat dilintasi sepeda motor maupun sandal orang yang berjalan diatasnya,” kata Malik warga setempat, rabu (6/5/2020) sore.

ads

Malik yang berprofesi sebagai tukang bangunan tersebut juga menyampaikan bahwa, pasir yang dipakai dalam pembangunan rabat beton adalah pasir Muntilan.

“Kalau pasirnya bagus, ini pakai pasir Muntilan, tapi sayangnya kok seperti kurang semen,” ujarnya.

Salah seorang warga lainnya bernama Aris saat ditemui di rumahnya mengaku kecewa dengan pembangunan rabat beton di lingkungannya yang diduga kurang semen.

“Coba mas lihat sendiri, sepanjang jalan pasirnya berserakan tak nempel pada bangunan. Apa salah dugaan warga jika pembangunan ini diduga kurang semen,” kata Aris sambil menunjukkan pasir yang berserakan sepanjang jalan.

Ia juga mengatakan, bahwa seorang ibu pemilik warung yang juga tetangganya setiap hari senantiasa menyiram jalan tersebut agar bangunannya bisa lebih baik.

“Ibu warung ibu selalu menyiram air dijalan ini, tapi hasilnya juga tidak ada. Jalan ini pasirnya tetap berserakan dan membuat jalan berdebu,” ungkapnya.

Sementara itu, Pelaksana Kegiatan Rabat Beton, Jumro mengaku bahwa, pengerjaan rabat beton yang dikerjakan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Pasir berserakan seperti itu karena saat proses pembangunan cuaca panas dan kurang guyuran air,” terangnya.

Dikatakan, takaran material yang digunakan sewaktu mengerjakan rabat beton sudah disesuaikan dengan SOP.

Pj Kades Gubugsari Abdul Khalim, saat dikonfirmasi terkait permasalahan ini mengatakan, pembangunan rabat beton telah dilakukan dengan penggunaan material yang sesuai dengan SOP.

“Ukuranya kita pake 123 dan ukuran itu  sudah cukup baik untuk pembangunan rabat beton di desa,” ujarnya.

Tidak menempelnya pasir pada bangunan dan menyebabkan jalan menjadi berdebu, menurut Abdul Khalim bisa jadi karena beton yang belum cukup umur namun sudah sering dilalui warga.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!