- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebanyak 1.452 bidang tanah siap dibebaskan dalam pengadaan tanah proyek pembangunan Bendungan Bener tahap pertama. Sejumlah bidang tanah itu telah masuk tahap penilaian atau appraisal oleh tim pelaksana pengadaan tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Informasi tersebut disampaikan Kepala BPN Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah melalui Kabid Pengadaan Tanah, Ir R Manu Martono MSi, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo, Rabu 12 Juni 2019.

Dikatakannya, lokasi pembangunan Bendungan Bener yang masuk wilayah Kabupaten Purworejo berada di atas lahan seluas 445,794 hektare atau setara 3.340 bidang tanah. Ada 7 desa di Kecamatan Bener yang terdampak langsung pembangunan, yakni Guntur, Nglaris, Limbangan, Bener, Karangsari, Wadas, dan Kedung Loteng. Selanjutnya 1 desa lainnya berada di Kecamatan Gebang, yakni Desa Kemiri.

“Untuk progress pelaksanaan pengadaan tanah pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo dapat kami sampaikan saat ini sedang dalam tahapan inventarisasi dan identifikasi, pengumuman, dan penilaian atau appraisal. Yang sudah masuk tahapan penilaian sebanyak 1.452 bidang dan siap dibebaskan,” kata Manu Martono didampingi Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo, Suwitri Iriyanto SH MH.

ads

Disebutkan, lahan yang dibebaskan pada tahap I akan digunakan sebagai akses jalan, genangan dan bendungan, dispoal, kantor, dan jalan inspeksi, serta jalan quarry. Tahapan penilaian dilanjutkan dengan proses audit oleh BPK hingga pembebasan tanah dengan sistem ganti untung kepada warga pemilik tanah. Adapun pembayarannya dilakukan oleh Kementerian Keuangan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Dalam waktu dekat, BPN akan memusyawarahkan dengan instansi-instansi terkait, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta selaku instansi yang memerlukan tanah.

“Dalam waktu dekat kita musyawarahkan hasilnya, dalam bulan ini, ” sebutnya.

Iriyanto mengungkapkan, pihaknya selaku pelaksana pengadaan tanah telah bekerja secara maksimal sesuai aturan yang berlaku. Pengadaan tanah dalam praktiknya tidak hanya membebaskan tanah warga. Ada pula tanah milik pemerintah desa, kas desa, atau wakaf.

“Untuk kendala yang kita hadapi yaitu kendala alam. Karena wilayah tersebut didominasi tegalan dengan lereng yang sangat tajam,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Bendungan Bener akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 169 meter. Adanya bendungan nantinya diperkirakan dapat melayani daerah irigasi seluas 15.519 hektare serta suplai air baku sebesar 1500 liter/detik untuk Kabupaten Purworejo, Kebumen, dan Kulonprogo (Bandara YIA). Selain itu juga akan difungsikan pembangkit energi listrik sebesar 6 Mega Watt.

“Banyak manfaatnya. Bendungan juga akan menjadi lokasi pariwisata, konservasi dan area perikanan,” jelasnya (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!