- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kementerian Perindustrian RI melalui Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya menggelar Diklat 3 in 1 Garmen Angkatan ke-16 Tahun 2019 di SMK Negeri 6 Purworejo. Selama 18 hari, Rabu (12/6)-Selasa (2/7), seratusan calon tenaga kerja dari kalangan siswa kelas 12 SMKN 6 Purworejo dan masyarakat umum diglembleng dengan berbagai materi pelatihan.

Pembukaan Diklat dilakukan oleh Kepala BDI Surabaya, Muhadi SSos MM, bersama Kepala SMKN 6 Purworejo, Elisabet Pancawati, yang diwakili Wakil Kepala Urusan Sarpras dan Ketenagaan, Yuli Pratomo. Hadir dalam kesempatan itu perwakilan Asosiasi Pertékstilan Indonesia (API), Engkus Kuswara, Pimpinan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo yang diwakili oleh Feri Kristiawan, dan sejumlah pihak terkait.

Menurut Muhadi, diklat 3 in 1 merupakan salah satu program Kementerian Perindustrian yang dikelola oleh BDI untuk menyiapkan tenaga kerja memasuki dunia industri. Dalam pelaksanaannya, BDI melibatkan API sebagai penyedia instruktur pelatihan dan PT Sritex sebagai penampung tenaga kerja pasca diklat.

“Pelatihan ini bukan berarti melemahkan sekolah, karena keterampilan menjahit memang sudah diajarkan di sekolah. Pelatihan seperti ini untuk mendukung keterampilan siswa sehingga wawasannya di dunia kerja semakin berkembang,” katanya.

ads

Disebutkan, Diklat di SMKN 6 Purworejo merupakan angkatan yang ke-16 dengan jumlah peserta setiap angkatan sebanyak 100 orang. Sementara untuk tahun 2019 ini, pihaknya mendapat alokasi pelatihan dari pemerintah untuk sebanyak 10.600 peserta.

“Sampai saat ini sudah ada 4500 peserta yang kita latih. Bulan Juni ini kita target sampai angkat ke-20 dengan pesertanya tidak hanya dari kalangan siswa, tapi juga masyarakat umum,” sebutnya.

“Ini menjadi upaya pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja sehingga akhirnya akan menekan angka pengangguran,” imbuhnya.

Engkus Kuswara dalam laporannya menjelaskan, materi yang diberikan selama pelatihan terdiri atas soft skill dan hard skill. Materi soft skill antara lain meliputi motivasi kerja, K3, sikap mental dan disiplin, dinamika kelompok dan pengenalan proses industri garmen. Sementara untuk hard skill antara lain meliputi pengenalan mesin, membuat produk baju dan celana. Nantinya, pada hari ke-17 akan dilaksanakan uji kompetensi oleh LSP dari Lembaga API.

“Semua gratis dan peserta mendapat berbagai fasilitas selama pelatihan hingga nanti penempatan kerja di PT Sritex,” jelasnya.

Sementara itu, Yuli Pratomo mengapresiasi adanya Diklat yang digelar oleh Kementerian Perindustrian di SMKN 6 Purworejo. Menurutnya, pelatihan dan pengenalan dunia kerja secara langsung sangat penting diberikan mengingat ketatnya persaingan kerja saat ini.

Yuli menyebut, mulai tahun 2020 Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana angkatan kerja produktif jumlahnya lebih besar dari nonproduktif. Jika tidak dikelola dengan baik, hal itu dapat menimbulkan masalah, khususnya terkait penyediaan lapagan kerja.

“Dengan adanya diklat seperti ini kami sangat berterima kasih kepada pemerintah,” sebutnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!