- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan al Quran (LP3Q) mewisuda ustadz Taman Pendidikan al Quran (TPQ), di Aula Rumah Dinas Walikota Semarang. Mereka yang diwisuda sebelumnya telah mengikuti pendidikan kompetensi ustadz TPQ selama 2 bulan. Dari jumlah awal peserta 586 ustadz, 556 diantaranya berhasil mengikuti pendidikan yang diakhiri dengan evaluasi, sementara sisanya, 30 ustadz belum dinyatakan lulus dan mengulang pada program selanjutnya.

Dalam acara itu, Walikota Semarang yang diwakili oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat pada Pemkot Kota Semarang, Ari Djoko Santoso, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Muh Habib, dan Ketua Umum Badko TPQ Jawa Tengah, Ateng Chozany Miftah.

Dalam sambutannya, Direktur LP3Q, Bahrul Fawaid, menyampaikan bahwa Berdasarkan peraturan perundangan tentang pendidikan keagamaan non formal. Dijelaskannya, pendidik pada pendidikan Al-Qur’an harus memiliki kompetensi membaca al Qur’an dengan tartil dan menguasai teknik pengajaran al Qur’an, karena hal itu adalah standar minimal yang harus dimiliki oleh seorang ustadz TPQ.

“Kami menyadari bahwa saat ini ada hal yang juga tidak kalah penting, yakni penekanan moral-akhlaq, dan penekanan ideology,”kata Bahrul Fawaid, kepada Metrotime.news, Minggu (17/3/2019).

ads

Dari hal itu, lanjut Dosen Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim Semarang itu, LP3Q kemudian menetapkan standar bahwa awal seorang ustadz TPQ harus memiliki kompetensi membaca al Qur’an dengan tartil dan menguasai teknik pengajaran al Qur’an, oleh LP3Q, dikembangkan menjadi seorang ustadz TPQ harus memiliki kompetensi membaca al Qur’an dengan tartil, menguasai teknik pengajaran al Qur’an, berakhlaqul karimah, dan berwawasan kebangsaan.

Bahrul juga menyampaikan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Semarang, yang sudah memberikan fasilitasi terhadap TPQ, mulai dari fasilitasi bisyaroh bagi ustadz TPQ yang tahun 2019 ini nilainya mencapai Rp 10.605.000.000. Selain itu, fasilitasi dalam bentuk kegiatan yang sangat bermanfaat bagi TPQ.

“Termasuk kepada Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, yang sudah banyak memberikan perhatian berupa BOP, instentif asatidz TPQ, serta pembinaan berupa sentuhan materi ke-TPQ-an yang mengintegrasikan nilai-nilai al quran dengan semangat kebangsaan,”jelasnya.

Dalam sambutan Ari Djoko Santoso menyampaikan, Pemerintah Kota Semarang merasa bersyukur bahwa ustadz TPQ mempunyai keinginan kuat untuk berubah menjadi lebih baik. Pemerintah mengucapkan selamat & sukes untuk wisudawan dan mengingatkan bahwa tujuan utama belajar al Quran tidak hanya untuk dapat membaca al-quran semata, tetapi kita juga harus dapat memahami dan mengamalkan isi kandungan al-quran dalam kehidupan sehari-hari.

“LP3Q mempunyai peran yang sangat strategis untuk menjamin terpenuhinya standar kompetensi ustadz TPQ, terutama di Kota Semarang. Kami juga akan terus berusaha memperhatikan dan memfasilitasi semua kegiatan TPQ dan juga akan lebih memperhatikan kesejahteraan para asatidz TPQ agar lebih baik lagi ke depannya,”ungkapnya.

Sedangkan, Muh Habib, menyampaikan bangga kepada LP3Q dan ustadz-ustadz yang ikut wisuda tersebut. Ia mengaku kagum karena ada wisudawan yang berusia 76 tahun, bahkan sangat aktif mengikuti kegiatan.

“Ini merupakan bukti bahwa soliditas, totalitas, dan keikhlasan ustadz TPQ dalam mengajar al Quran tidak perlu dipertanyakan. Kami berharap kualitas dan profesionalitas ustadz TPQ lebih meningkat dengan adanya LP3Q,”sebutnya. (jon)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!