Metro Times (Jakarta) Pandemi Covid-19, cukup menguras anggaran negara. Indonesia bahkan harus mengeluarkan kocek hingga ratusan triliun setiap tahunya untuk biaya penanganan pandemi asal Wuhan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, upaya penanganan Covid-19, masih terus dilakukan. Pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran untuk tahun 2022.
“Ingin tahu berapa anggaran negara (#uangkita) menghadapi COVID-19 tahun 2022 dan untuk apa saja?” tulis Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di akun Instagram @smindrawati, Kamis 17 Juni 2021.
Sei Mulyani juga memerinci total anggaran negara yang disiapkan untuk vaksinasi, senilai lebih dari Rp170 triliun. Ada 10 pos diantaranya yang mendapat alokasi anggaran tersebut.
1. Vaksinasi Rp58,1 triliun
2. Perawatan Rp32,33 triliun
3. Testing dan Tracing Rp6,68 triliun
4. Insentif dan santunan Tenaga Kesehatan Rp16,83 triliun
5. Insentif perpajakan (bebas PPN dan Bea Masuk) kesehatan Rp20,85 triliun
6. Biaya Operasi Kesehatan Vaksinasi/APD Rp3,3 triliun
7. Sarana dan Prasarana Alkes Rp1,60 triliun
8. Penanganan kesehatan lainnya di Daerah Rp14,86 triliun
9. Satgas BNPB Rp860 miliar
10. Penelitian dan Komunikasi Rp1,17 triliun.
Dari mana saja uang sebanyak itu didapat?
Sri Mulyani mengatakan dana tersebut berasal dari pajak dan pinjaman alias hutang.
“Dana sebesar lebih dari Rp170 triliun itu berasal dari penerimaan negara Pajak, Bea Cukai, PNBP dan pinjaman,” kata dia.
Sri Mulyani mengatakan pajak yang dibayar oleh rakyat Indonesia akan menjadi bagian dari APBN. Dari APBN itu diambil anggaran untuk digunakan oleh pemerintah dalam rangka melindungi rakyatnya, termasuk dari ancaman COVID-19.
“APBN (Keuangan Negara) hadir untuk melindungi rakyat dari ancaman Covid-19 dan memulihkan ekonomi. APBN harus kita jaga bersama untuk tetap sehat dan kuat menghadapi hantaman luar biasa ini,” tulis mantan petinggi Bank Dunia itu.
“PAJAK yang Anda bayar adalah bagian dari APBN yang manfaatnya kembali untuk rakyat Indonesia,” imbuhnya.