- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Sapar atau Safar merupakan bulan ke dua dalam perhitungan kalender Islam Jawa. Di bulan ini banyak diadakan tradisi di Dusun-dusun atau Desa-desa, termasuk saat ini di Dusun Bawang, Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Saparan tahun 2024 di Dusun Bawang menyelenggarakan acara Merti dusun, Sabtu (31/08/2024).

Sebanyak 4 RT di Dusun Bawang ikut andil dan berpartisipasi, dari mulai RT 001 s/d RT 004. Saparan di buka dengan arak-arak yang diikuti oleh setiap RT dengan menampilkan ogoh-ogoh, kesenian tradisional, tumpeng, dan lain sebagainya dengan berjalan kaki.

Perwakilan RT 004 Dusun Bawang, Adi mengatakan, pihaknya yaitu RT 004 dalam arak-arak melibatkan semua warganya, dari mulai laki-laki dan perempuan, dan dari remaja sampai tua.

“RT 004 menampilkan 2 ogoh-ogoh singa dan harimau, kaum lelaki berkonsep petani, kaum perempuan dance atau tarian, dan juga menampilkan pocong, anak sekolah dan lain sebagainya . Semua ini dilakukan untuk meramaikan acara Saparan di setiap tahunnya dan juga sebagai nguri-uri budaya jawa,” ujar Adi.

Sementara Ketua Panitia Saparan 2024 Dusun Bawang, Rudi menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan Saparan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Dusun Bawang Desa Candisari Kecamatan Windusari terhadap hasil bumi serta ‘nguri-uri’ budaya atau kesenian tradisional yang ada di Dusun Bawang. Rangkaian acara Saparan ini di mulai dari siang sampai pagi.

ads

Dikatakannya, jelas Rudi bahwa setelah arak-arak, juga dilanjutkan dengan drumband dan berbagai kesenian tradisional seperti Jatilan Klasik, Warok, Jaran Kepang, Topeng Ireng, Aurora Musik, TMS Klesem, dan Wayang Kulit. Acara Saparan ini gratis dan bisa dinikmati masyarakat umum tidak hanya untuk warga masyarakat Dusun Bawang.

“Alhamdulillah semua warga Dusun Bawang sangat antusias dalam acara Saparan tahun ini. Semoga tradisi Saparan ini bisa dilaksanakan di setiap tahunnya, dan tidak lain untuk ungkapan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Ketua Panitia, Rudi.

Sampai berita ini di turunkan, tradisi Saparan masih berlangsung, dan acara berjalan gembira, ramai dan khidmad. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!