- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Komunitas Baksose Suroboyo di bulan Ramadan ini melaksanakan kegiatan kemanusiaan dan rasa peduli kepada korban kebakaran yang ada di tiga (3) titik lokasi di Surabaya, Kamis (7/6).

Ketua Baksose Suroboyo, Drs Bambang Udi Ukoro SH, MSi, mengatakan teman-teman yang terkumpul dalam Baksose Suroboyo melihat kejandian dan keadaan para korban kebakaran yang terjadi di tiga (3) titik lokasi di Surabaya ini, tergerak hatinya untuk membantu meringankan beban para korban kebakaran.

Lanjut Bambang, menjelaskan, kebetulan dalam beberapa kurun waktu yang lalu yaitu ada tiga lokasi, yang hampir beriringan waktunya, bahkan ada yang bersamaan yaitu : Yang pertama kebakaran di TPA Sukolilo tanggal 25 Mei 2018, terbakar lima kavling 13 KK dan penduduk sebanyak 40 orang diantaranya pemulung dan petugas sampah.
Kemudian yang kedua dalam waktu yang tidak jauh dari yang pertama, tanggal 28 Mei 2018, kebakaran di Pandigiling Tengah, pukul 10.30 WIB, beda waktu saja, itu 9 rumah warga ludes terbakar.
Yang ketiga tanggal 29 Mei 2018 itu rumah kos lantai 2 sekitar pukul 14.00 WIB , terjadi kebakaran di Kebalen kulon Gg 2 No 9, Kel. Kembangan Utara, Kec. Pabean Cantian, korban sebanyak 8 orang.

“Teman-teman komunitas yang ada di Baksose Suroboyo itu ingin memberikan sedikit kebahagian atau meringankan beban daripada para korban, walaupun mungkin dari Pemerintah Kota Surabaya sudah ada intervensi atau sudah ada bantuan yang membantu korban tersebut. Namun kami sebagai warga Surabaya yang punyak rasa kemanusiaan dan kepedulian ingin berbagi kepada sesama dalam hal ini korban kebakaran tersebut,” tuturnya bersemangat.

” Kami memberikan, pakaian layak pakai, kemudian sembako, ada juga peralatan mandi, dan kebutuhan sehari-hari yang dipergunakan oleh para korban bakaran,” ucapnya.

ads

“Di bulan puasa ini yang mana harga sembako yang terus naik, kami mengharapkan dengan bantuan dari teman-teman Baksose Suroboyo bisa mengurangi beban para korban kebakaran,” kata Bambang.

“Baksose Suroboyo terdiri dari 17 komunitas, yaitu : IKASDASA (Alumni SMPN 10), Masjid Ceng Ho, PITI, IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat), Kelompok Informasi Masyarakat, Kader IMP (Institusi Masyarakat Perkotaan), Satkomtiara, Ngasal (Ngaji Salon), SSC, Sanggar Teras Warna, Musisi Jalanan, Reker, Kabar Surabaya, Paguyuban Cak dan Ning Kota Surabaya, Pemuda Jatim, Pemuda Surabaya, Rumah Fauna, dan BEM Unair Fak. Ilmu Budaya,” pungkasnya. (nald).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!