Metro Times Kendal – Mensikapi banyaknya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terpuruk selama pandemi covid-19, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Jawa Tengah, melakukan pendataan.
Pendataan tersebut menjadi sebuah laporan harian yang disampaikan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah kepada Gubernur. “Sampai saat ini jumlah UMKM se-Jateng yang terdampak ada sekitar 40.000 dan terus bertambah,” kata Seksi Restrukturisasi Dinkop Provinsi, Eni Purbowati, usai acara Short Course Wirausaha Baru Bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kendal, di Hotel Sae Iin Kendal, Jumat (16/10/2020).
Dari data yang dilaporkan, lanjutnya, dampak terbesar yang dialami UMKM ada dipemasaran, produksi dan legalitas.
“Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, anggaran refocusing Pemprov Jateng, digunakan untuk melakukan pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM,” terangnya.
Dikatakan, pada Dinas Koperasi dan UKM Kendal, Pemprov Jateng mengalokasikan dua kegiatan. Pertama untuk masyarakat yang mulai membuka usahanya.
“Di Kendal, makanan yang paling laku itu Frosen-frosen. Dari itu kemudian kami lakukan pemetaaan dan memberikan pelatihan kepada masyarakat cara membuat makanan itu,” ungkapnya.
Pelatihan itu kita berikan agar masyarakat memiliki ketrampilan yang bisa membantu perekonomian dikeluarganya. “Seperti yang kita harapkan, setelah masyarakat bisa membuat makanan mereka bisa menjualnya,” ujarnya.
Selain memberikan pelatihan kepada masyarakat, anggaran refocusing juga digunakan untuk kegiatan pelatihan kepada pelaku UMKM. Disini, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah menggandeng Gapura Digital untuk membatu para pelaku UMKM bisa membuat produk-produk yang bagus dan bisa meng-upload produknya.
“Pelatihan ini diikuti 40 peserta. Mungkin tidak semua bisa jadi, tapi kami akan melakukan evaluasi dalam kurun waktu 3 bulan ke depan bagaimana tentang perkembangan produk-produk mereka,” kata Eni.
“Mereka yang telah mengikuti kegiatan ini tidak kita lepas begitu saja. Kita tetap melakukan pendampingan bagi peserta yang telah mengikuti kegiatan ini selama 4 hari sejak hari selasa tanggal 13 Oktober 2020 dan berakhir hari ini,” imbuhnya.
Kepada peserta pelatihan, dirinya berharap agar para peserta bisa menerapkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan berlangsung. “Tetap semangat, karena pemasaran produk UMKM bisa dimana saja. Bisa sesama teman UMKM ataupun dengan jaringan-jaringan lainnya,” ungkapnya.
Dia juga berharap kepada para peserta yang mengalami kesulitan agar bisa datang ke Plut Kendal untuk bisa didampingi konsultan Plut Kendal sehingga usahanya bisa berkembang.
“Semoga dengan bekal pelatihan ini bisa membantu para pelaku UMKM memasarkan produknya,” harapnya.
Sementara itu Plt Kabid UMKM Nanik menyampaikan, agar nanti ke depan akan ada kegiatan semacam ini, sehingga ada peningkatan kualitas produk dan ada wacana pemasaran untuk UMKM di Kabupaten Kendal.(Gus)