Metro Times (Kendal) Hari terakhir Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 1 Kendal diwarnai isak tangis penuh keharuan. Pasalnya, dalam MPLS terakhir, siswa melakukan basuh kaki dan sungkem kepada orangtua.
Basuh kaki dan sungkem dilakukan sebagai bentuk permohonan restu dari siswa kepada orang tua agar dalam belajar diberikan kemudahan.
Sebelum melakukan basuh kaki dan sungkem kepada orang tua, para siswa didik baru diberi kesempatan menyampaikan proposal kehidupan yang telah ditulis kepada orang tua. Yakni mengenai janji-janji atau komitmen dan rencana selama menempuh pendidikan di SMAN 1 Kendal.
Kepala SMA Negeri 1 Kenda, Sunarto mengatakan, diakhir MPLS yang digelar sejak senin 15 juli 2019 sengaja mengundang orang tua murid karena ada acara khusus.
“Anak merupakan aset yang paling berharga bagi orang tua, dalam kesempatan ini kami menyuruh kepada siswa didik baru untuk membacakan proposal kehidupan dihadapan orang tua yang isinya komitmen anak untuk menjadi lebih baik dalam belajar dan menyampaikan cita-citanya kepada orangtua,” kata Sunarto, rabu (17/7/2019) siang.
Usai membacakan proposal kehidupan, siswa didik baru disuruh untuk melakukan basuh kaki dan sungkem kepada orang tua.
“Basuh kaki dan sungkem secara simbolis merupakan bentuk bhakti anak dan juga bentuk permohonan restu anak kepada orangtua agar diberi kemudahan dalam menempuh pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Nasri, orang tua dari Malik Atha mengaku tersentuh hatinya dengan adanya kegiatan basuh kaki dan sungkem.
“Acara ini sangat menyentuh sekali, karena anak yang telah menginjak remaja itu pergaulannya sangat mempengaruhi sekali. Namun dengan acara seperti ini menjadikan rekatnya kembali hubungan orang tua dan anak,” tuturnya.
Dengan acara basuh kaki dan sungkem, Nasri berharap, anak lebih semangat lagi dalam belajar karena telah dianugerahi orang tua- orang tua yang hebat. (Gus)
