- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebanyak 12 orang delegasi Australian Council for Private Education and Training (ACPET) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Purworejo, Rabu (10/10). Kunjungan dilakukan guna menjajaki potensi Purworejo sebelum nantinya akan melakukan pendampingan serta kerja sama di sejumlah bidang, khususnya pendidikan, pariwisata, dan promosi investasi.

Rombongan delegasi diterima oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM bersama Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, Ketua DPRD Luhur Pambudi Mulyono serta sejumlah pejabat Forkopimda, dan OPD terkait di Pendopo Kabupaten. Turut melakukan penyambutan sebanyak 43 kepala SMK serta beberapa perwkilan pimpinan perguruan tinggi di Purworejo.

Matthew Traynor, State Executive Officer ACPET selaku pimpinan delegasi mengungkapkan bahwa Kabupaten Purworejo merupakan salah satu daerah Indonesia yang sedang berkembang dan mnembutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM). Atas dasar itulah pihaknya tertarik untuk melihat secara langsung dan melakukan kerja sama.

“Dengan adanya banyak pembangunan dan pertumbuhan di Purworejo sehingga perlu didukung juga dengan pengembangan SDM yang siap. Maka ini kampus-kampus atau lembaga pendidikan di Australia siap bermitra dengan kawan-kawan di Purworejo membangun kapasitas SDM.,” ungkap Matthew Traynor melalui penerjemah bahasanya.

ads

Matthew menyebut, kehadirannya bersama rombongan di Purworejo adalah kali pertama. Dalam kesempatan ini, ACPET baru akan melakukan penjajakan potensi.

“Intinya ini perkenalan pertama sehingga Purworejo ada dalam radar Australia. Kemudian yang kedua kerja sama di bidang pendidikan seperti beasiswa, pertukaran pelajar, bahkan hingga pertukaran guru mereka siap memfasilitasi,” sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskan, kunjungan kali ini sekaligus dimanfaatkan untuk merumuskan konsep kerja sama di tiga bidang prioritas, yakni pendidikan, pariwisata, dan promosi investasi. Penandatangan akan dilakukan setelah kedua belah pihak sama-sama melakukan pengkajian.

“Saya kira dalam waktu dekat adalah penandatanganan kerja sama, dalam waktu beberapa minggu lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Purworejo Agus Bastian dalam sambutannya menyatakan bahwa dengan adanya pembangunan megaproyek bandara internasional New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, maka wilayah selatan Kabupaten Purworejo menjadi lokasi yang sangat strategis. Sehingga untuk mengantisipasi perkembangan wilayah, perlu dipersiapkan SDM yang memiliki kompetensi.

“Salah satu upaya yang dipandang perlu untuk dilakukan, adalah dengan pengembangan pendidikan vokasi,” ungkapnya.

Menurutnya, pendidikan vokasional pada dasarnya merupakan pendidikan yang lebih berorientasi pada penerapan ilmu untuk menyelesaikan problem secara praktis namun sistematik dan terukur. Untuk menjamin lulusannya siap kerja, sekolah-sekolah vokasi membangun sistem link and match antara sekolah dengan industri.

Purworejo sebagai Kabupaten Vokasi, dideklarasikan tanggal 26 Juni 2012. Kondisi eksisting pendidikan vokasional di Kabupaten Purworejo, terdiri dari Satuan Pendidikan Vokasi 7 sekolah negeri dan 36 sekolah swasta, yang di dalamnya terdapat 27 jenis program keahlian dengan peserta didik 19.298 orang.

“Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, maka kami merasa berkepentingan untuk mengadakan kerjasama dengan Australia,” tandasnya.

Bupati berharap, kerja sama ini dapat membantu mewujudkan mimpi-mimpi untuk memajukan Purworejo dan menyejahterakan rakyat.

Selama berada di Pendopo Kabupaten, rombongan delegasi ACPET juga menyempatkan diri untuk melihat sejumlah stand produk unggulan UMKM Purworejo. Mulai dari kopi, makanan dan minuman olahan, hingga kerajinan dan batik. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!