- iklan atas berita -
Metro Times (Kendal) – Bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk RI, dr. Muhammad Hayyi Wildani menegaskan siap mengikuti pesan (Dawuh) wakil ketua Majlis Syariah DPP PPP, KH. Ahnad Haris Shodaqah untuk berpolitik dengan nilai-nilai keagamaan.
“Saya dan tentunya bersama bacaleg PPP yang satu dapil, insya Allah siap nderek dawuh Mbah Yai Haris untuk berpolitik dengan pendekatan keagamaan,” kata dokter Hayyi disela kegiatan Konsolidasi dan Pengukuhan Bacaleg PPP Kabupaten Kendal di Aldila Resto, Minggu (4/6) siang.
“Karena itu tadi saat perkenalan Bacaleg sampaikan saya belum tahu bakal maju di (Caleg) RI atau Jateng, ini menunggu arahan dari DPP dan para kiai,” imbuhnya.
Dokter yang menekuni dunia usaha ini juga sependapat tentang sedekah politik, yakni mengeluarkan uang kepentingan politik, baik dalam bentuk uang maupun program bukan money pilitik.
“Alhamdulillah, sampai sejauh ini keuangan masih terkontrol dengan baik, insyaAllah dalam waktu dekat ini segera kita luncurkan program yang memasyarakat agar PPP semakin dekat dan melekat di hati masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan siap berbagi ilmu kewirausahaan dengan masyarakat, bahkan siap merangkul sebagai mitra kerja.
“Sudah kita siapkan program entrepreneur untuk masyarakat, dan saya siap menjadikan masyarakat sebagai mitra bisnis,” tegasnya.
“Jadi ini perjuangan politik, memang harus mengeluarkan uang, persoalan masyarakat memilih saya atau yang lain itu nanti. Jadi ini sedekah politik, bukan transaksi atau money politik,” tandasnya.
Menantu Prof. DR. KH. Abdul Choliq Dahlan, MA ini menilai, petuah bijak dari Kiai Haris membuatnya semakin mantap berjuang di jalur politik bersama PPP.
“Norma-norma agama memang harus melandasi kita dalam berpolitik. Kan setiap saat ada godaan, ketauhidan kita inilah yang menjaga kita dari hal-hal negatif. Kita akan sadar bahwa Allah Maha Mengetahui, selalu mengawasi kita,” ucapnya.
Sebelumnya, KH. Ahmad Haris Shodaqoh dalam tausyiah politiknya berpesan agar Bacaleg partai ka’bah melakukan pendekatan keagamaan dalam berpolitik. Ia mengakui kondisi politik saat ini belum sesuai dengan ajaran Islam model Ahlussunnah wal-Jama’ah (Aswaja).
“Maka sikap kita, tentu kita masih terus memegang idealis kita. Kita masih teguh untuk memperjuangkan ide-ide kita untuk amar makruf nahi munkar,” ucapnya.
Pengasuh Ponpes Al-Itqoon Bugen Tlogosari Semarang ini juga mengungkapkan, masih banyak produk legislatif yang belum sesuai dengan yang diharapkan PPP.
“Kita harus berpuasa untuk menentukan kebijakan. Mudah-mudahan di Kendal ini kursinya didominasi orang PPP. Kita bisa menentukan perda,” doanya
Pada kesempatan tersebut, Rais Syuriah PBNU ini juga meminta agar para Bacaleg dan elektoral PPP untuk meneladani kepemimpinan KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen) di PPP ketika menghadapi program partai yang tidak berjalan atau mengalami kegagalan dalam target.
“Semua yang menentukan Allah. Upaya kita sekuat apapun, ketentuan akhir tidak lepas dari qadratullah (Ketentuan/takdir Allah). Itu yang saya dengar dari Mbah Yai Maimoen,” bebernya.
Kiai Haris juga mengingatkan tentang dinamika kehidupan yang mana segala sesuatu belum tentu sesuai harapan manusia. Sehingga, manusia sering menyalah artikan kondisi yang dihadapi. Apakah sedang mendapat nikmat atau musibah?
Bisa jadi, katanya, gagal mendapat kursi legislatif merupakan nikmat karena Allah sedang menyelamatkan hambaNya dari jebakan nafsu diri sendiri maupun lawan politik.
“Nah ini yang kadang kita salah tafsir, kita tidak tahu menganggap saatnya bersabar tapi itu sebenarnya itu saatnya kita bersyukur,” urainya
Hadir pada kesempatan itu, Wasekjen PPP Zaki Mahendra, Dewan Pakar PPP Kendal, Prof. Tantowi, para Bacaleg RI,  Ahmad Suudi dan Istajib, para Bacaleg DPRD Jateng dan Kendal juga para perwakilan DPW PPP jateng. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!