- iklan atas berita -

Metro Times (Kendal) – Wakil Ketua Majlis Syariah DPP PPP, KH. Ahmad Haris Shodaqah mengajak masyarakat untuk melestarikan warisan politik ulama Indonesia, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Bersama PPP itu melestarikan warisan politik ulama Indonesia,” kata Kiai Haris saat memberikan tausiah politik Konsolidasi dan Pengukuhan Bacaleg PPP Kabupaten Kendal di Aldila Resto, Ahad (4/6).

Ajakan tersebut bukan tanpa sebab, ia lantas menjelaskan bahwa setiap individu tidak bisa lepas dari politik. Berbagai kebijakan dalam peraturan perundangan merupakan produk politik. PPP sebagai sebuah partai politik tidak lepas dari nilai-nilai agama

Terlebih dengan ka’bah sebagai lambang partai yang membuat seseorang yang mengenakan atribut partai ikut terikat norma agama. Sehingga akan nampak tidak pantas dikenakan di tempat-tempat yang berseberangan dengan nilai syariat.
“Inilah yang membedakan PPP dengan partai yang lain,” jelasnya.

Pengasuh pesantren Al-Itqoon Bugen Semarang ini juga menerangkan, PPP memiliki kriteria-kriteria kepartaian, termasuk pula kriteria kepemimpinan. Dalam skala nasional, kata Kiai Haris, saat ini PPP masih berkiblat kepada PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo dengan segala kelebihan dan kekurangannya sebagai calon presiden.
“Setiap pemimpin memilki karakteristik, keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dalam kontek demokrasi memang PPP tidak memiliki kriteria pemimpin yang benar-benar sesuai kriteria ajaran agama,” paparnya.

ads

Sejalan dengan hal itu, Rais PBNU ini pun mengungkapkan pandangan KH. Maimoen Zubair dalam kepemimpinan bangsa.
“Kebutuhan kepada pimpinan adalah adalah (Adil) dan amanah (Bisa dipercaya), persoalan apa akhlaknya biar itu jadi urusannya kepada Allah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Kendal, Abdul Syukur mengingatkan pentingnya silsilah keguruan (Sanad). Ia tegaskan bahwa langkah Mbah Moen yang istiqamah bersama PPP harus diikuti.
“Sanad itu penting, termasuk sanad untuk berpolitik di PPP. Kita lestarikan ijtihad para ulama dalam mendirikan partai ini,” ajaknya.

Ia juga mengingatkan keteguhan ulama dalam mempertahankan lambang ka’bah dari tekanan Presiden Soeharto pada saat orde baru berkuasa. Oleh karena itu, ia minta agar seluruh jajaran pengurus PPP menyatukan tekad dalam satu tujuan, berjuang memenangkan PPP dalam pemilu 2024.
“Perjuangan ini kita niati ibadah, kalau tidak diniati ibadah akan terasa berat menjalankan tugas kepartaian,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, hadir dan memperkenalkan diri beberapa Bacaleg DPR RI, antara lain; dr. Muhammad Hayyi Wildani, Ahmad Su’udi, Istajib, dan beberapa bacaleg DPRD Jateng serta Kabupaten Kendal. Hadir pula sejumlah tokoh penting PPP Kendal maupun Jateng.

Salah satu Bacaleg RI, dokter Hayyi menyatakan siap mengikuti arahan para kiai. Ia juga mengikuti hasil kajian strategis dari DPP PPP. Oleh karena itu, ia tidak menyoal posisi dirinya akan bergeser ke Bacaleg Jateng atau tetap Bacaleg RI.
“Karena itu tadi saat perkenalan Bacaleg sampaikan saya belum tahu bakal maju di (Caleg) RI atau Jateng, ini menunggu arahan dari DPP dan para kiai,” ujarnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!