- iklan atas berita -

Metro Times (Kab. Natuna, Kepri) Sejarah Pramuka Indonesia tidak terlepas dari gagasan Baden Powell yang menyebar melalui buku Scouting for Boys hingga ke Hindia-Belanda (Indonesia). Kemudian berdirilah organisasi kepanduan yang merupakan cabang dari gerakan kepanduan dari negara Belanda. Organisasi ini lalu berkembang dan mandiri.

Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo. Dalam kurun waktu tahun 1950-1960 banyak organisasi kepanduan yang tumbuh di Indonesia. Dan Presiden Sukarno waktu itu akhirnya membubarkan dan melebur organisasi baru bernama Gerakan Pramuka dengan lambang Tunas Kelapa.

Dimasa saat ini salah satu aspek yang hendak ditumbuhkan dalam pembinaan gerakan pramuka tak lain adalah pembinaan generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan. Seperti halnya dilakukan Kodim 0318/Natuna dalam melaksanakan pembinaan terhadap seluruh siswa-siswi SLTA Kabupaten Natuna di Jalan Batu Sisir, Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (07/11).

Oleh karena itu, Kapten Agus mengatakan, kegiatan ini perlu terus ditanamkan pada jiwa-jiwa muda generasi millenial agar semakin membumi. Untuk itu gerakan pramuka yang semula bersifat ekstrakurikuler kini berubah menjadi kegiatan kokurikuler dan wajib di setiap jenjang pendidikan baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah.
Integrasi pramuka ke dalam pendidikan formal didasari atas pentingnya generasi millenial ini untuk mewarisi, melanjutkan perjuangan, dan merawat bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulunya.

Untuk itu, masih menurut Kapten Agus, perlu membentuk generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan. Dengan kegiatan ini menyadarkan betapa pentingnya nilai Persatuan dan Kesatuan suatu bangsa yang saat ini sudah mulai terancam dengan banyak permasalahan.

ads

“Terlebih dengan merebaknya pandemi covid-19, bila karakter dan berwawasan kebangsaan tidak dikokohkan, bangsa ini dikhawatirkan akan tumbang,” ucap Kapten Arh Agus Sungkowo.

Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 0318/Natuna, Letkol (Arm) Asep Ridwan, SH M.Han menjelaskan, hadirnya gerakan pramuka di jenjang pendidikan formal akan mendukung penguatan pendidikan karakater yang sekarang sedang di optimalkan.

“Sebagaimana kita ketahui Pendidikan Penguatan Pembinaan Karakter (PPK) sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental,” jelas Asep Ridwan.

Lebih lanjut Dandim menjelaskan, kegiatan ini merupakan Kebijakan dan Perintah Pangdam 1/BB Mayjen TNI Irwansyah Ma M.Sc yang disampaikan kepada Danrem 033/Wp Brigjen TNI Harnoto S.sos, bahwa Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) serta Jajaranya, dengan adanya perkembangan virus covid-19 yang terjadi saat ini, dalam pembinaan pramuka diwajibkan menanamkan nilai karakter bangsa seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas. Semua nilai karakter tersebut dapat di aplikasikan dalam aktivitas kepramukaan.

“Untuk itu generasi millenial perlu diberi kesempatan bergelut dan menekuni kepramukaan dengan kegiatan positif yang bermakna selaras dengan penguatan pendidikan karakter,” tutup Pangdam. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!