MetroTimes (Magelang) Suatu keinginan dan kebahagiaan seorang orang tua ingin lahir anaknya dalam keadaan normal dan sehat. Namun apa mau disangka, pasangan suami istri Marjoko (37) dan Tri Lestari (33) yang beralamat di Dusun Pule rt 01 rw 07 Desa Danurejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, mengetahui anaknya yang lahir dulunya normal dan sehat tetapi setelah berumur 1 tahun tiba-tiba mengalami lumpuh pada kedua kakinya. Anak malang itu bernama Maslakhatul Salimah dan biasa di panggil Dik Imah (8). Belum lama ini juga Dik Imah harus melaksanakan operasi kista di dalam mulutnya di Rumah Sakit Sarjito Yogyakarta dengan bermodalkan KIS tetapi setelah pasca operasi Dik Imah belum pernah sama sekali melaksanakan kontrol atau check up karena terkendala dana. Ayah dari Dik Imah, Marjoko yang keseharian bekerja sebagai buruh bangunan juga mengalami sakit jantung dan gangguan perut hingga tidak pernah bekerja dan untuk keperluan sehari-hari (makan), meminta dari mertua.
Menurut pengakuan Ibunda dari Dik Imah yaitu Tri Lestari, dia mengharap ada bantuan dari Desa untuk masalahnya ini karena selama ini Desanya dikatakannya belum pernah membantu.
“Saya sangat kasihan sama anak saya, saya ingin punya kursi roda buat anak saya karena kalau untuk menggendong saya sudah tidak kuat. Bantuan dari desa juga cuma raskin saja itu saja cuma 3 kg dan tidak tentu kapan turunnya” terang Tri Lestari.
Selasa kemarin (16/1/18) ketika mendatangi di Kantor Desa Danurejo dan bertemu dengan Carik Desa Danurejo untuk menanyakan masalah warganya ini, Carik Desa Danurejo hanya bisa menjawabnya ‘Nanti saya sampaikan ke Kepala Desanya’ padahal ini adalah warga Desa Danurejo yang benar-benar membutuhkan bantuan dari Desa.
Akhirnya keinginan Dik Imah tersampaikan juga, Sabtu (20/1) sebuah komunitas yang ada di Magelang yaitu IB (Indahnya Berbagi) dan CM (Cah Magelang) menyambangi kediaman dari Dik Imah sekeluarga guna memberikan bantuan sebuah kursi roda. Rasa bahagia dan haru menjadi satu ketika rombongan kedua komunitas langsung bertemu dengan keluarga Dik Imah.
Nur Hayati (33) salahsatu anggota dari Komunitas IB dan CM menyampaikan, IB dan CM adalah sebuah komunitas yang berawal dari berbagi nasi bungkus di jalan-jalan. Dan tujuannya dari Komunitas ini tidak lain adalah saling berbagi kebahagiaan dengan orang lain atau berbagi kasih.
“Alhamdulillah kami rombongan bisa silaturahmi ke keluarga Dik Imah. Kami membawa kursi roda untuk Dik Imah dan beberapa sembako (beras, minyak, susu, gula) kasur, selimut, pakaian pantas pakai, pampers, mainan boneka dan sedikit uang untuk transportasi kontrol Dik Imah ke Rumah Sakit Sarjito karena pasca operasi belum pernah di kontrolkan” jelas Nur Hayati.
Selain mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya, Dik Imah juga mengalami sakit CP / cipi / saluran otak / penyumbatan syaraf di otak. Diharapkan peran dari Dinas Sosial di Kabupaten Magelang untuk bisa membantunya dan salahsatunya peran dari Desa tempat tinggal Dik Imah juga selalu aktif untuk membantunya dan mendatanya untuk dimintakan bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Magelang. (Arif)