Metro Times Semarang – Ditengah pandemi Covid-19 ini, beragam usaha, UMKM, jasa, bengkel dan lain-lainya mengalami penurunan omzet bahkan ada yang terpaksa harus tutup. Meski dalam kondisi sulit, usaha bengkel modifikasi milik Arifin di Pasar Barito Baru Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan masih tetap eksis berjalan.
Nur Mohammad Khidir Mahasiswa Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT DR 11 Kelompok 75 UIN Walisongo Semarang Tahun 2021 berkesempatan mengunjungi dan melakukan wawancara dengan Arifin di bengkel miliknya, Rabu 27 Januari 2020. Bagaimana usaha bengkel modifikasi milik Pak Arifin di masa pandemi? Tanya Khidir
Arifin menjelaskan secara umum bengkel tetap operasional berjalan, meski mengalami penurunan pemasukan atau omzet. Menurutnya kalau dari sisi pengunjung sebenarnya tidak ada penurunan signifikan, namun kalau dari sisi penjualan dan penggunaan jasa sedikit berkurang. “Sebelum pandemi rata-rata pemasukan perbulan 10 hingga 15 juta, namun saat pandemi ini maksimal mendapatkan 10 juta, bahkan rata-rata hanya dapat 5 jutaan perbulan,” aku Arifin, Kamis (11/2).
Arifin melanjutkan, tingkat penggunaan jasa dan pembelian barang berkurang disebabkan ekonomi masyarakat sedang sulit, apalagi untuk keperluan modifikasi motor tentu tidak jadi prioritas. Masyarakat lebih mengutamakan untuk pemenuhan kebutuhan primer (Makan dan minum), biaya kesehatan, dibanding untuk service atau variasi motor. “Saya berharap, semoga pandemi Covid-19 segera berlalu. Usaha bengkel bisa kembali normal seperti sedia kala,” harapnya. (hdr).