- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Para generasi muda, khususnya pelajar di Kabupaten Purworejo diminta untuk bijak dalam menggunakan media sosial (Medsos) dan mengakses sumber informasi dari website atau blog internet. Pasalnya, Medsos saat ini menjadi sarana penyebaran paham radikalisme yang paling berbahaya.

Jika dibandingkan dengan penyebaran secara langsung, Medsos memiliki ruang gerak yang lebih luas. Medsos lebih mudah menarik perhatian generasi muda dalam mendoktrin radikalisme dengan penjelasan yang menyakinkan.

Hal itu mengemukakan​ dalam Dialog interaktif bertajuk “Membentengi diri dari pengaruh radikalisme bagi genarasi muda” yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo di Sanggar Bakti Pramuka Purworejo, belum lama ini.

“Banyak website atau blog yang memiliki tampilan meyakinkan, tetapi sebenarnya itu palsu. Jangan mudah percaya dengan informasi dari media sosial atau internet,” kata Kasat Intel Polres Purworejo AKP Winarno, yang menjadi salah satu narasumber.

ads

Bijak dalam menggunakan Medsos atau internet, lanjut Winarno, bukan berarti anti menggunakannya. Salah satu cara agar tidak termakan informasi menyesatkan yakni harus mau melakukan croscek atau konfirmasi.

“Kalau mendapati informasi yang meragukan, harus mau tabayun atau konfirmasi kepada guru atau yang membidangi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purworejo, Drs H Bambang Sucipto MPdI, menyebutkan sejumlah ciri radikalisme yang dapat diidentifikasi. Beberapa diantaranya yakni tidak toleran, fanatik, ekslusif, revolusioner, dan menggunakan kekerasan.

“Bentuknya tidak hanya agama, tetapi juga budaya dan chauvinism atau fanatik buta,” sebutnya.

Bambang Sucipto juga membeberkan sejumlah kesalahan pemahaman kaum radikalisme atau teroris yang harus diwaspadai. Mereka memaknai jihad hanya dengan peperangan dan menganggap aparat keamanan dan pemerintah sebagai thoghut atau personifikasi kejahatan.

“Menganggap bom diri sebagai mati syahid dan melakukan pencegahan kemunkaran dengan cara-cara mungkar dan seterusnya. Ini harus diwaspadai,” tandasnya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!