- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Kalah malah senang, yang menang minta jabatan dipersingkat.
Tensi tinggi Pemilu 2019 yang akan berlangsung 17 April mendatang tak berpengaruh dalam pemilihan ketua Rukun Tetangga (RT). Itulah yang terlihat dalam pemilihan yang berlangsung di RT 6 RW 3 Griya Sekar Gading, Kalisegoro, Gunungpati, Kota Semarang.

Tak ada kubu-kubuan, semuanya tetap guyub sejak awal hingga terpilihnya sosok ketua baru. Acara pemilihan RT diawali dengan jalan sehat bersama. Kaum bapak dan ibu beserta anak-anak terlibat dalam jalan sehat tersebut. Usai jalan sehat, mereka menuju lokasi pemilihan.

Sarapan dulu bersama, kemudian satu-persatu diundang untuk memberikan suara kepada para kandidat. Tercatat ada empat kandidat dalam pemilihan tersebut. Nomor satu atas nama Agus Nugroho, kemudian Didik Nopianto (2), Ubaidillah Kamal (3), dan Zaenal Mahasin dengan nomor urut empat.

Hitung suara menyatakan, kandidat nomor dua Didik Nopianto sebagai pemenang dengan 29 suara. Di tempat kedua, Ubaidillah Kamal dengan 23 suara, disusul Zaenal 7 suara, dan terakhir Agus Nugroho dengan 5 suara. Tak ada suara yang dinyatakan rusak dalam pemilihan yang berlangsung dua tahunan tersebut.

ads

Begitu perhitungan suara selesai, taka da protes dari kubu lawan. Bahkan mereka yang kalah malah terlihat senang dan tertawa dengan hasil tersebut. Bahkan saat diberi kesempatan memberikan tanggapan atas hasil itu, mereka dengan tegas menerima.

“Tak akan ajukan keberatan apalagi gugatan,” kata peraih suara terbanyak kedua, Ubaidillah Kamal.

Dengan diterimanya hasil perhitungan suara, Ketua RT yang lama Mardjikun langsung menyampaikan pidato “pamitan”. Dia pun meminta maaf atas segala kekurangan selama memimpin RT 6 dalam kurun waktu 2 tahun.

“Ke depan periode ketua RT akan berlaku selama 3 tahun,” katanya disambut tawa para warga.

Setelah itu, ketua RT terpilih pun langsung diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato kemenangan. Didik pun maju bersama istrinya, dan menyatakan apa yang menjadi pilihan warga harus diterimanya.

“Memang ini tugas berat. Saya hanya ingin mengajak semua warga semakin guyub,” katanya.

Soal masa periode yang bertambah dari dua tahun menjadi tiga tahun, Didik malah menyatakan sebaliknya.

“Tadi kata bapak-bapak cukup satu tahun, karena sudah banyak yang mengantre untuk menjadi ketua RT,” tandasnya disambut riuh tawa warga. (af/dnl).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!