Metro Times (Semarang) – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) melakukan kunjungan balasan sekaligus benchmarking ke Dewan Pendidikan Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur selama empat hari, Minggu-Rabu (9-12/7)
Ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum mengatakan, kegiatan ini diikuti seluruh pengurus dan staf sekretariat. Sebenarnya agenda ini sudah disiapkan sejak lama namun karena adanya pandemi covid 19 dan berbagai kesibukan kegiatan DPKS maupun tiga Dewan Pendidikan di Jatim itu baru bisa dilaksanakan bulan Juli ini.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dapat melakukan kunjungan balasan dewan pendidikan ketiga daerah di Provinsi Jawa Timur yang sebelum pandemi covid berkunjung ke Dewan Pendidikan Kota Semarang,” kata Budiyanto didampingi pengurus DPKS, Setiyo Budi, S.Pd., MM dan Syamsul Huda, S.Sos., M.Si di Semarang, Jumat (14/7) .
Menurut Budiyanto, para tokoh-tokoh masyarakat yang peduli pendidikan dan para pegiat pendidikan yang tergabung dalam Dewan Pendidikan ketiga daerah itu mempunyai tugas, peran dan fungsi (Turansi) yang sama, yakni menghimpun menganalisa dan memberikan rekomendasi kepada kepala daerah terhadap keluhan, saran, kritik dan aspirasi masyarakat.
Selain itu lanjut Budiyanto, Dewan Pendidikan berperan memberi pertimbangan dalam kebijakan pendidikan, mendukung pemikiran dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan, dan mediator antara pemerintah daerah dan DPRD dengan masyarakat .
Sedangkan fungsinya meliputi; meningkatkan mutu pelayanan, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan, mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan, melakukan kerja sama dengan masyarakat pemerintah daerah dan DPRD, menampung dan menganalisa aspirasi, ide, tuntutan dan kebutuhan pendidikan, memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi, mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan evaluasi dan pengawasan pendidikan .
Dia menambahkan turansi itu diatur dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, PP 17/2010 tentang Pendidikan merupakan lembaga mandiri, dan Kepmendiknas No. 044/U/2002 Tahun 2002 tentang Dewan Pendidikan. Namun dalam implementasinya di lapangan masing-masing daerah tidak sama sehingga kunjungan atau benchmarking ini dirasa sangat penting untuk dijadikan forum dalam berbagi pengalaman antar Dewan Pendidikan.
Dari kegiatan ini ujarnya, masing-masing pihak dapat mengetahui implementasi Advisory, Supporting, Controling dan Mediasi sehingga pendidikan yang menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah, masyarakat dan keluarga bisa berjalan ideal untuk memajukan dan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Selain itu di lapangan ditemukan perbedaan keragaman program, kegiatan dan strategi dalam menghadapi tantangan yang berbeda di masing-masing daerah.
Dikatakan dengan adanya perbedaan-perbedaan itu berpengaruh terhadap berbagai pihak dalam memahami posisi Dewan Pendidikan, ada yang memandang bahwa Dewan Pendidikan itu seperti organisasi LSM atau Ormas, padahal Dewan Pendidikan bukan LSM atau Ormas. Inilah tantangan yang dihadapi dan perlu adanya upaya untuk menyamakan persepsi tentang keberadaan Dewan Pendidikan .
Secara teknis DPKS mendapatkan banyak masukan dari ketiga daerah itu yang akan dijadikan sebagai salah satu masukan atau rujukan dalam rapat kerja (Raker) yang akan segera dilaksanakan .
Agenda tukar pengalaman melalui benchmarking akan terus diprogramkan pada tahun mendatang karena sangat bermanfaat, dari silaturahmi, komunikasi yang dilakukan banyak mendapatkan informasi tentang strategi memaksimalkan turansi Dewan Pendidikan. Misalnya tahun lalu dalam benchmarking dengan Dewan Pendidikan Kota Cirebon diperoleh informasi strategi memaksimalkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam berpartisipasi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di kota itu .
“Keberhasilan Dewan Pendidikan Kota Cirebon Jabar menggandeng dunia usaha untuk berpartisipasi membangun dunia pendidikan bersama masyarakat menginspirasi kami untuk mendorong semua potensi masyarakat di Kota Semarang agar terpanggil untuk berkontribusi memajukan dunia pendidikan di ibu Kota Jawa Tengah ini,” ujarnya.
Untuk mewujudkan harapan itu, DPKS berharap kepada semua pihak di Kota Semarang untuk memberikan perhatian, dukungan dan partisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah Kota, DPKS sebagai representasi masyarakat dan keluarga. (af).