Metro Times (Purworejo) Banyak usaha gulung tikar dicengkeram pandemi Covid-19, namun tidak untuk para pembudidaya ikan Guppy. Memantabkan langkah, pecinta dan breeders Ikan Guppy Kabupaten Purworejo yang tergabung Fancy Guppy Purworejo (FGP) masuk dalam organisasi Fancy Guppy Indonesia (FGI) yang telah berbadan hukum.
Hal itu terkuak dalam Kopi Darat (Kopdar) Fancy Guppy Purworejo Ke -7 (FGP-7) di Desa Dukuhrejo, Kecamatan Bayan, Minggu (23/5). Tidak hanya bersilaturahmi, kegiatan itu juga membahas informasi penting terkait per-Guppy-an. Mengangkat kapasitas pecinta Guppy di Purworejo bicara di kancah nasional atau internasional. Kegiatan itu juga dihadiri Ketua FGI Pusat, Rularto Alkhalifi yang juga Juri Kontes Nasional dan Internasional asal Jogjakarta.
“Saya mewakili FGI serius untuk menggarap FGI, forum silaturahmi ini juga kami isi membahas visi missi FGI kedepan,” ucapnya.
Dijelaskan, FGI merupakan wadah para pecinta Guppy dan lahir tepat dipenghujung September 2020 saat Kontes Guppy di Bantul Jogjakarta. Memantapkan langkah, FGI kini juga sudah berbadan hukum. Kendatio sebagai organiasai baru, FGI juga cukup intens melakukan konsolidasi dengan komunitas Guppy di Indonesia termasuk merumukan item penilaian.
“Dengan berbadan hukum, kami tentu akan lebih kuat dan percaya diri dalam melangkah baik di depan pemerintah dan masyarakat luas. Semua dilakukan dengan tujuan menjaga kualitas ikan Guppy Indonesia agar mampu bicara di tingkat internaisonal,” jelasnya.
Menurutnya, Ikan Guppy sangat prospektif di masa depan. Sebab, selain jenis dan varian ikan yang selalu muncul baru, ikan Guppy jenis lama juga tidak kehilangan pasar, nilai jualnya juga terbilang cukup stabil. FGI menyakini, jika pasar ekspor masih terjaga dengan baik, maka stabilitas harga ikan Guppy akan baik, kendati pasar lokal juga masih terus bergeliat.
“Ketika pasar ekspor terjaga dan jalan, bisa dipastikan fluktuasi harga lebih setabil,” ujarnya.
Terkait pasar lokal, sambung Rularto, tren peningkatan transaksi ikan Guppy juga berjalan sangat baik bahkan meningkat seiring masa Pandemi Covid-19. Banyak yang suka ikan hias untuk melepas kejenuhan. Sementara ikan Guppy juga termasuk unik, satu jenis ikan yang sama, bisa berbeda harga tergantung skil breedernya. “Ya, soalnya bicara Guppy jelas tidak bisa melupakan genetik dan skil breeders, sangat mempengaruhi harga,” ucapnya.
Diharapkan, semangat para breeder Guppy Purworejo yang potensial bisa terus dipertahankan. FGP diharapkan bisa membawa nama harum Purworejo dikancah per-Guppy-an nasional. “Jika Purworejo ingin membuat even skala nasional, kami (FGI) siap mendukung sepenuhnya,” tegasnya.
Salah satu peternak ikan Guppy, Anggun Mahirezqi Hidayat, 22, warga Ngentak Tambakrejo RT 01 RW 12 , Kecamatan/Kabupaten Purworejo menyatakan, perkembangan para breeder Guppy di Kabupaten Purworejo terpantau cukup pesat, diprediksi akan semakin banyak dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Mereka banyak belajar, mulai dari jenis, regulasinya sampai pencetakan ikan berkualitas siap kontes.
Perkembangan breeder Guppy di Purworejo juga dipengaruhi oleh mudahnya memelihara ikan Guppy, banyak teknik digunakan, di dalam ruangan dengan aquarium (tank,red) dan di out dor dengan media kolam terpal, baskom, ember atau tempat penampungan air lainnya. “relatif mudah,” ucap anggota FGP ini.
Dari sisi bisnis usaha, sambung Dayat, sapaan akrab Anggun Mahirezqi Hidayat menambahkan, Purworejo banyak peternak Guppy yang sudah merasakan uang jajan berlanjut semangat berinvestasi sebagai breeder Guppy. Banyak yang mau belajar mengembakan ikan, paham tentang jenis dan kelas dan mulai lihai menyetabilkan harga. Guppy juga tidak kalah dengan ikan hias lainnya (Arawana,red).
“Breeder Guppy yang masuk ke FGP jumlahnya sudah mencapai kurang lebih 30 orang, mereka tersebar di hampir setiap kecamatan, jumlahnya terus bertambah seiring dengan potensi usaha Guppy. Momen kopdar seperti ini penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Guppy bagi warga Purworejo khususnya ketika ini menjajal lahan bisnis Guppy yang sudah terbukti mampu meningkatkan taraf hidup untuk bisa bersaing di tingkat nasional atau internasional,” ujarnya. (dnl)
