- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Terkait pelaksanaan Idul Adha dan penyembelihan qurban 1442 Hijriah/Tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Magelang akan mempedomani ketentuan yang sudah diterbitkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini melalui Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 17 tahun 2021.

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto menjelaskan bahwa, melalui SE Menteri Agama tersebut telah diberikan arahan untuk pelaksanaan malam takbiran di Masjid atau Mushola, maupun takbir keliling baik dengan arak-arakan (berjalan kaki maupun dengan kendaraan) ditiadakan di seluruh Kabupaten/Kota yang level assessmentnya III dan IV.

“Kebetulan Kabupaten Magelang ini berada pada level assessment III dalam hal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang darurat, sehingga kegiatan takbiran ditiadakan. Sampai dengan saat ini pemerintah berharap sholat Idul Adha dioptimalkan di rumah saja karena sholat Idul Adha ini bukan wajib namun hukumnya sunah,” jelas, Adi Waryanto, Selasa (13/7).

Kemudian, lanjut Adi, untuk pelaksanaan qurban sesuai dengan SE Menteri Agama, akan tetap dilakukan sesuai dengan syariat Islam termasuk kriteria hewan qurban yang akan disembelih.

Agar tidak terjadi kerumunan atau penumpukan, maka penyembelihan hewan qurban bisa dilakukan dalam waktu tiga hari. Misalnya bisa dilakukan pada tanggal 10, 11, 12, dengan maksud agar tidak terjadi kerumunan di lokasi pelaksanaan qurban. Atau juga di tingkat Kabupaten Magelang pemotongan hewan qurban akan dilakukan di rumah pemotongan hewan di Muntilan.

ads

“Untuk masyarakat yang mungkin di dalam pelaksanaan qurbannya lebih dari dua ekor mungkin bisa berkoordinasi dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) terdekat, sehingga pemotongannya juga bisa lebih terjaga baik itu dari sisi syariat Islamnya maupun dari sisi kesehatan hewannya,” terang, Adi.

Pada kesempatan yang sama, Adi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi aturan pemerintah dan melaksanakan Protokol Kesehatan secara ketat. Menurutnya, saat ini Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, bahkan mengalami peningkatan dengan munculnya varian baru (Delta) yang lebih berbahaya dan menular.

“Dalam rangka memberikan rasa aman kepada masyarakat luas, kita berharap penyelenggaraan malam takbiran, sholat Idul Adha, kemudian juga pelaksanaan qurban perlu terus dilakukan pembatasan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” pungkas, Adi. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!