Metro Times, (Purworejo), Pada Rabu (28/6/2017), dilakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Ontowiryo, yang diprakarsai oleh Alumni SMAN 1 Purworejo, Muda Ganesha di jalan Deandels, ikut Desa Wonosari, Kecamatan Ngombol, dengan luas tanah 1.437 M2, dan berjarak 16 KM dari bandara NYIA. Bangunan berlantai dua dengan luas total 540 M2 dan rest area seluas 670 M2 dua lantai, masjid Ontowiryo memiliki halaman 832 M2, untuk perluasan tempat jamaah dan parkir (bus, mobil, dan motor). Dengan luas 540 m2 diperkirakan masjid Ontowiryo akan mampu menampung 750 jamaah.Masjid ini juga akan dilengkapi ruang sekretariat dan marbot.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh ketua yayasan masjid Ontowiryo, yang juga sebagai Deputi bidang pendidikan dan agama Prof Dr. R Agus Sartono, Arsitek Ir. Suparwoko, MURP, Ph.D, Panitia yang juga Camat Ngombol, Suwantoko, mantan ketua PDM Muhammadiyah Purworejo H Dandung Danadi, ketua Pakuwojo Zaenal Abidin, serta sejumlah kyai, alumni muda ganesha serta tokoh masyarakat desa Wonosari.Adapun fasilitas utama masjid, yaitu rest area yang dilengkapi dengan retail, kuliner, ATM dan penginapan.
Rencana pembangunan masjid tahap pertama, diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 5.170.680.000, adapun hingga 24 Juni 2017 ini telah didapat dana sebesar 612.840, dan kekurangan dana pembangunan (tanah dan kontruksi) sebesar 4.493.990.000, kekurangan dana pembelian tanah (625 M2 dan 814 M2) sebesar 242.990.000.
Pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Kulonprogo yang berbatasan langsung dengan Purworejo, memberikan implikasi munculnya kawasan-kawasan Industri, perdagangan dan pariwisata disekitarnya. Posisi jalan Deandels di wilayah Ngombol menjadi jalur strategis bagi para pengendara dari wilayah barat menuju bandara baru NYIA atau sebaliknya dan kawasan Ngombol tersebut akan berdampak bagi kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata.
Disisi lain jumlah warga miskin di Kabupaten Purworejo sampai awal tahun 2017 ini masih mencapai 14.27% dari jumlah penduduk. Angka kemiskinan di Kecamatan Ngombol 8.546 jiwa, sehingga pembangunan masjid Ontowiryo memiliki tantangan untuk mengurangi kemiskinan di wilayah Ngombol dan sekitarnya.
Sejajar dengan jalan Deandels terdapat jalan Diponegoro yang merupakan jalur perjuangan pahlawan nasional pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda. Dengan demikian maka pembangunan masjid Ontowiryo di jalan Deandels menjadi sangat penting dan perlu dipersiapkan dengan baik, diantaranya untuk mendukung kegiatan transit jalur menuju dan kembali dari NYIA atau wilayah timur Purworejo bagian selatan, mendukung kegiatan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan peningkatan kualitas SDM, dan mendukung kebesaran pangeran Diponegoro melalui penamaan masjid transit yang menggunakan nama muda pangeran Diponegoro, yaitu Ontowiryo.
Adapun visi pembangunan masjid, yaitu menjadi masjid transit yang representatif untuk mendukung sarana dakwah islamiyah dan pengembangan ekonomi lokal. Dan misinya adalah membangun masjid transit yang indah, sehat dan nyaman, membangun pesantren yatim piatu dan kaum duafa, memberdayakan dan mengembangkan ekonomi masyarakat lokal.
Tujuan dibangunya masjid, yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap yatim piatu dan kaum dhuafa, melalui silaturohmi, dakwah islamiyah, pendidikan dan pengembangan ekonomi umat.
Adapun sasaran pembangunan masjid diantaranya penggalangan dana, pembangunan masjid ontowiryo, pembangunan rest area (retail dan kuliner), pendirian pondok pesantren, fasilitas Diklat UKM, usaha UMKM dan fasilitas penginapan, klinik kesehatan masyarakat dan pendirian Universitas Ontowiryo. (Daniel)