- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pemerintah Kabupaten Purworejo bakal segera memiliki Rumah Sakit (RS) Kelas C yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Boro Kulon, Kecamatan Banyuurip.

Pembangunan RS yang belum diberi nama itu dilakukan dalam 2 tahap dan tahap 1 telah dimulai ditandai dengan simbolis Ground Breaking atau peletakan batu pertama oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, Jumat (11/5) sore.

Hadir pada kesempatan itu jajaran Forkominda, para kepala OPD terkait, Muspika Banyuurip, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pemerintah kelurahan setempat.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto SSos MPA, dalam laporannya menyebutkan bahwa biaya kegiatan pembangunan RS Tipe C tahap 1 dibebankan pada DPA DPUPR Kabupaten Purworejo tahun anggaran 2018. Total Pagu kegiatan sebesar Rp100 miliar dengan rincian Rp97.918.350.000 untuk belanja kontruksi, Rp 1.958.367.000 untuk belanja pengawasan, dan Rp123.383.000 untuk administrasi kegiatan.

ads

RS berlantai 3 itu memiliki luas lantai bangunan 15.568,45 meter persegi. Jumlah tempat tidur IRNA sebanyak 129 ruang pasien.

“Lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, mekanikal, lektrikal, dan landscape,” sebutnya.

Dalam pelaksanaannya, pembangunan RS Kelas C itu melibatkan Konsultan Perencana PT Elcentro Engineering Consultant. Sementara untuk penyedia barang dan jasa PT Hutama Karya (HK) dengan nilai kontrak (include PPN) Rp94.701.216.000 dan Konsultan pengawas PT Yodha Karya (Persero) Wilayah I dengan nilai kontrak (include PPN) Rp1.854.325.000.

“Waktu pelaksanaan 265 hari kalender berakhir tanggal 26 Desember 2018,” jelasnya.

Adanya ground breaking diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa kegiatan pembangunan RS Kelas C tahap 1 telah dimulai. Meski telah menggandeng TP4D dalam pengawasannya, diharapkan masyarakat juga dapat turut mendukung dan melakukan pengawasan.

“Ini untuk menjamin agar kegiatan pembangunan dapat terlaksana tepat waktu, tepat mutu, tepat manfaat, dan tepat anggaran,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Agus Bastian mengungkapkan bahwa RS Kelas C dibangun bukan hanya atas pertimbangan tersedianya tempat atau anggaran. Lebih dari itu, RS kelas C betul-betul menjadi kebutuhan masyarakat mengingat keberadaan RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo saat ini sudah tidak lagi ideal untuk menampung banyaknya pasien.

“RS tipe C ini menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang akan melayani kebutuhan masyarakat Purworejo dan sekitarnya,” ungkapnya.

Menurut Bupati, pembangunan RS kelas C juga disesuaikan dengan rencana adanya bandara NYIA di Kulon Progo Jogjakarta. Karena itu, meski bertipe C, desainnya pun dibuat sebaik mungkin dan kekinian didukung dengan peralatan medis yang canggih dan modern.

“RS ini akan memberikan pelayanan kesehata kekinian, tidak lagi seperti pelayanan kesehatan yang sudah-sudah. Bahkan, kita desain ada salah satu kamar atau ruangan president sweet yang dapat digunakan untuk melayani pejabat negara khusus jika sewaktu waktu mendapatkan penanganan kesehatan saat berkunjung ke Kabupaten Purworejo,” jelasnya.

Nantinya, selain penyakit umum, RS kelas C akan melayani pengobatan penyakit-penyakit khusus, seperti mata dan struk.

Diharapkan, RS dapat mulai beroperasi pada tahun 2019 dan menjadi RS rujukan terpercaya bagi masyarakat Purworejo serta wilayah Kedu bagian selatan dan Kulon Progo bagian barat.

“Saya tidak ingin terlalu lama. Jadi begitu tahap pertama selesasi langsung dilanjutkan tahap kedua pada 2019 dan dapat beroperasi,” tegas Bupati. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!