Metro Times Kendal – Banyaknya waktu luang selama berdiam diri di rumah di masa pandemi covid-19, dimanfaatkan Haifanny Hillal Sailendra (19), seorang remaja di Kendal untuk menyalurkan hobinya.
Hoby yang awalnya hanya dilakukan untuk mengusir kepenatan selama di rumah dari seorang mahasiswa S1 jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu Universitas Negeri di Kota Semarang ini, ternyata mampu mengasilkan sebuah kreasi miniatur kapal.
Remaja yang akrab disapa Fanny ini, mampu membuat miniatur kapal “Pinisi” berbahan kayu dan bambu bekas, yang hampir menyerupai dengan bentuk aselinya.
Beberapa peralatan sederhana, seperti gunting, penggaris, lem, ampelas dan cutter, sebelumnya dia persiapkan untuk membuat miniatur kapal tersebut.
Saat ditemui di rumahnya yang berada di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal, Sabtu (23/10/2020) pagi, Fanny mengaku bahwa, awalnya dia hanya membaca dan melihat di google, kemudian tertarik dan dipelajari, lalu mencoba mempraktekkan.
Dikatakan, pembuatan miniatur kapal sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh orang lain, namun sifatnya lebih untuk komersial. Sedangkan dirinya hanya untuk menghilangkan rasa jenuh dan menyalurkan kreasinya.
“Tadinya saya buat ini, hanya iseng saja. Disaat kondisi pandemi dan pas lagi tidak ada tugas kuliah daring. Kebetulan ada bahan bambu bekas ya saya buat miniatur kapal ini,” terang Fanny.
Meski hanya iseng, remaja yang juga punya hobby menggambar dan menjadi jurnalis di salah satu media cyber ini, mampu menyelesaikan pembuatan sebuah miniatur kapal Pinisi dalam waktu dua minggu.
“Saya sebenarnya lebih suka menggambar, seperti grafitty dan karikatur. Ini saya bikin hanya iseng, pas selesai aktifitas. Saya pilih buat miniatur kapal, karena saya suka bentuk kapal Pinisi,” imbuhnya.
Dalam proses pembuatan miniatur, pertama Fanny membuat kerangka kapal terlebih dulu dengan bambu utuh dibelah dua, yang kemudian ia hilangkan kulit bambunya dan diampelas.
Sementara untuk body kapal, ia buat sedetail mungkin dari anjungan, kabin dan tangga, sampai tiang layar, semua juga dibuatnya dari bahan bambu yang dibentuk dan diberi perekat.
“Kalau untuk bendera dan layar yang melengkung saya menggunakan bahan kertas karton bekas. Finising hanya saya amplas di beberapa bagian dan tidak saya cat atau plitur. Biar alami warnanya,” imbuhnya.
Saat disinggung, apakah ia tidak punya keinginan dalam menyalurkan kelihaian hobbynya menggambar dan membuat miniatur, untuk merambah ke dunia bisnis, Fanny mengaku tidak pernah berfikir sejauh itu.
Menurutnya, apa yang sudah ia buat dan sesuai apa yang ia harapkan, itu adalah kepuasan tersendiri, saat menikmati hasil karyanya.
“Waktu SMA, saya pernah diundang wawancara khusus dengan bapak Gubernur Ganjar Pranowo. Kemudian saya gambar karikatur wajah beliau. Kemudian karikatur saya haturkan kepada pak Ganjar. Alhamdulillah beliau senang dengan karya saya,” ungkapnya sambil menunjukkan foto saat menyerahkan karyanya kepada Gubernur Ganjar.
Diketahui, remaja yang juga pegiat media sosial tersebut, dulu pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi pada Lembaga Pers Pelajar, saat duduk di bangku sekolah SMA Negeri 2 Kendal.
Saat ditanya apakah ada keinginan, hasil karya kapal Pinisi tersebut juga diberikan kepada seseorang yang ia kagumi, Fanny mengaku berkeinginan memberikannya kepada Presiden RI.
“Insya Allah, kalau saya berkesempatan dan bisa bertemu dengan Bapak Jokowi, hasil karya kapal ini saya haturkan kepada beliau. Entah kapan,” pungkasnya.
Kegiatan Haifanny sehari-hari disamping kuliah dan menjadi jurnalis, ia juga mengajari teman-temannya dalam hal menggambar dan membuat kerajinan dari pemanfaatan barang bekas. (Gus)