Laporan Khusus : Jaques Antonius Latuhihin
Surabaya(MetroTimes) Ricuhnya Hasil Quick Count Tak luput dari ulah Bos-Bos besar Media di Indonesia yang terjun dalam dunia Politik,
Independen nya Jurnalistik Ternoda oleh ulah-ulah mereka yang saling membela masing-masing Kubu Pendukung baik menjadi Pendukung Pasangan Prabowo-Hatta maupun Pendukung Jokowi-JK.
Seperti yang Kita ketahui bersama, hasil quick count pada masing Media Televisi sangat berbeda beda seperti yang terjadi pada TV ONE, ANTV yang notabene milik ICAL alias Bakrie Group yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan MNC Group(RCTI, INDOVISION, GLOBAL TV dan MNC TV) yang notabene milik Hary Tanoe yang juga merupakan Orang Terkaya nomer 18 di Indonesia Pendukung Kubu pasangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto – Hatta Rajasa.
Sementara METRO TV merupakan milik Surya Paloh yang juga selaku Ketua Umum Partai Nasdem Pendukung Kubu Jokowi-JK. entah Ambisi dengan Iklan dan Deklarasi besar-besaran di liput di berbagai daerah di Indonesia kedua Pasangan tersebut akhir Mengklaim Menang pada Hasil Hitung Cepat.
Menurut saya,Hal tersebut sangat Lucu dan patut di pertanyakan keabsahan hasil poling masing-masing kedua Kubu, karna semua nya masih harus menunggu hasil Perhitungan Ulang yang di lakukan dan di Umumkan oleh KPU Pusat.
Tidak hanya saya, seluruh lapisan masyarakat resah akibat dari Hasil Hitung Cepat yang berbeda-beda tersebut. Berbagai argumen dan perdebatan kecil mewarnai di sela-sela obrolan kecil masyarakat luas. baik di Kantor, tempat Umum/Publik, Perusahaan, Warung Makan, Warung Kopi, Pangkalan Becak, Pangkalan Ojek dan tempat-tempat lainnya.
Hal tersebut dapat menimbulkan gesekan kecil dan yang terparah dapat menimbulkan kekacauan yang meluas akibat Massa masing-masing Kubu yang relatif Fanatik.
Demi menciptakan Kedamaian dalam Demokrasi Indonesia yang berjalan Damai,Tentram dan Nyaman di harapkan Pimpinan Masing-masing Kubu dapat meredam pendukung Fanatik mereka agar tidak berbuat sesuatu yang pada akhir nya menimbulkan kekacauan yang meluas di seluruh Nusantara. Dan Hendaknya Setiap Calon Presiden bersikap Ksatria dengan menerima segala bentuk hasil akhirnya.