- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) – Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya yang sudah berusia 85 tahun, merayakan Hari Ulang Tahunnya di Dyandra Convention Center Surabaya, yang dihadiri Direksi dan seluruh para medis untuk menjalin kekompakkan dan kebersamaan. Minggu (28/4).

dr. Sudjarno,SpM, Direktur Utama RS Mata Undaan mengatakan, kami berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk memperingati HUT RS Mata Undaan mengadakan bakti sosial di desa Moro Calan, Kabupaten Lamongan dengan mengadakan pemeriksaan mata dan pengobatan mata gratis yang di ikuti 100 orang warga desa Moro Calan.

RS Mata Undaan yang bernaung pada Yayasan PAMU ( Perhimpunan Penderita Penyakit Mata Undaan)
melayani pasien per harinya 450 sampai 500 pasien. Jam pelayanan poliklinik dari jam 7.00 sampai 14.00 WIB dan eksekutif jam 14.00 sampai 21.00 WIB.

“RS Mata Undaan menyiapkan 17 dokter mata dan 70 para medis yang siap melayani pasien,” ucap dr. Sudjarno, yang didampingi dr. Dewi Rosarina, SpM. sebagai ketua panitia HUT RS Mata Undaan.

ads

Menurut dr. Sudjarno, jumlah pasien dengan menderita penyakit katarak yang terbanyak dengan total 10 persen dari jumlah pasien di RS Mata Undaan, di ikuti penderita Glukoma, penderita kelainan rifaksi dan penderita kelainan retina.

“Penyebab kebutaan terbanyak adalah akibat katarak, namun bisa disembuhkan. Berbeda halnya dengan glukoma. Kalau pasien datang dalam keadaan yang sudah tidak bisa melihat, maka akan sulit ditolong lagi,” kata dr. Dewi Rosarina Sp.M.

dr Sudjarno mengatakan, RS Mata Undaan juga melayani  lasik mata yang dimulai pada tahun 2004 lalu. Sedangkan pada tahun 2017 berhasil melayani 1.130 mata yang dilasik, atau sekitar  600 pasien.

Untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada pasien di RS Mata Undaan. “Tahun ini kita membangun gedung lima lantai untuk pengembangan pelayanan. Untuk lantai bawah atau 1 untuk pelayanan poliklinik eksekutif, sedangkan lantai 2 untuk perawatan, lantai 3 untuk kamar operasi, lantai 4 untuk ruang pertemuan, dan lantai 5 untuk gizi dan laundry,” tuturnya.

Lanjutnya nilai investasi untuk konstruksi yang belum termasuk interior sebesar 70 Miliar, dan diharapkan diawal tahun 2019 sudah bisa beroperasi.

” Pembangunan gedung baru ini selain untuk memberikan pelayanan yang optimal dan juga bisa menambah jumlah pasien yang bisa dilayani. Sekarang 450 pasien dengan adanya gedung baru bisa 600 pasien,” pungkas dr. Sudjarno. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!