Yogyakarta – Sebanyak 1.500 kuota disiapkan untuk tes cepat (rapid test) korona (covid-19), Test tersebut disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memfasilitasi pengunjung swalayan Indogrosir, Sleman,
Bupati sleman Sri Purnomo mengatakan, tes cepat dilakukan pada Selasa, 12 Mei 2020. Ia menyatakan, dalam sehari pelaksanaan dijadwalkan 500 pendaftar.
“Sampai laporan terakhir yang diberikan pada saya sudah ada sekitar 1.375 pendaftar rapid test untuk klaster Indogrosir, dari 1.500 kuota yang kami siapkan,” kata Bupati Sleman, Sri Purnomo di Yogyakarta, Senin, 11 Mei 2020.
Terbaru, sebanyak 1.750 pendaftar tes cepat di Sleman. Pada proses seleksi, 1.422 memenuhi persyaratan, dan 328 pendaftar tak penuhi syarat.
“Kami berharap yang reaktif tidak banyak. Jangan sampai lebih dari lima persen. Untuk yang reaktif akan kami lakukan swab tes,” ujarnya
Sri menerangkan pendaftar yang reaktif korona (covid-19) langsung dikarantina di Asrama Haji.
Daya tampung asrama itu sekitar 156 orang.
Meskipun jumlah kasus covid-19 di wilayahnya tertinggi di DIY, yakni 58 kasus Beliau mengatakan wilayahnya belum perlu mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kami masih tangani covid-19 secara masif. Tracing juga terus dilakukan, termasuk bagi lingkungan pasien yang telah dinyatakan positif covid-19,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan, tracing klaster Indogrosir sangat memungkinkan temuan pasien baru kasus covid-19. Dia mengaku jajarannya telah lakukan antisipasi.
Tidak hanya Asrama haji yang sudah disiapkan, Joko Hastaryo juga memastikan kapasitas rumah sakit di Sleman untuk menampung pasien covid19.
“Dari kejadian ini ada sisi positifnya juga karena bisa segera diketahui, sebelum semakin menyebar,” ujar Joko.