- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Harga beberapa kebutuhan masyarakat masih dalam batas kewajaran. Hanya harga bawang yang masih relatif lebih tinggi dibandingkan harga biasanya. Sementara yang lain masih bisa terjangkau oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Bupati Purworejo Agus Bastian dalam kegiatan monitoring ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) ke beberapa tempat di Purworejo dan Kutoarjo, Jumat 17 Mei 2019. Kegiatan dipimpin langsung Bupati Agus Bastian dan diikuti oleh Forkopimda mulai dari Wakil Bupati Yuli Hastuti, Ketua DPRD Luhur Pambudi, Kejari Alex Rahman, Ketua PN Sutarno, Kapolres AKBP Indra Kurniawan Mangungsong, Sekda Said Romadhon dan pejabat organisasi perangkat daerah (OPD).

Rombongan pertama kali langsung ke gudang bapokting Toko ABC Kutoarjo, pasar Beras Kutoarjo, Agen Gas LPG PT Marsudi Kutoarjo, dan Swalayan Jodo serta terakhir di Pasar Baledono, Purworejo. Bupati Purworejo mengatakan monitoring itu dia ingin memastikan persediaan Bapokting selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya aman. Selain memastikan persediaan aman Bupati juga memantau harga-harga Bapokting.

“Pasokan kebutuhan yang ada saat ini, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang lebaran nanti. Harga-harga dapat terkendali sehingga tidak membebani masyarakat,” kata Bupati.

ads

Saat memantau Pasar Beras Kuotarjo Bupati menemukan beras lokal Purworejo yang dikemas dengan nama beras luar daerah seperti beras Karawang atau beras Klaten. Pedagang sendiri tidak mengelak akan hal itu, menurut mereka hal tersebut dilakukan karena permintaan pasar yang menginginkan beras dengan kemasan tersebut.

“Purworejo ini kantong pangan. Kenapa kita tidak berani mengemas dengan nama Purworejo saja. Ini perlu dimulai agar beras lokal kita itu bisa bersaing dengan kota-kota lainnya. Kita tidak mempungkirinya, dengan adanya brand luar kota bisa mendongkrak harga jual beras kita, beras Purworejo cukup bagus kok,” imbuh Bupati.

Sementara itu menurut Jumali (50) salah satu pendagang beras di Kutoarjo, adanya karung beras dengan brand luar daerah seperti, Karawang dan Klaten ini, saat menjelang puasa kemarin di Purworejo kekurangan stok beras bagus. “Biasanya beras bagus itu kita dikasih dari Karawang kalau disini kosong, tapi sekarang stok baras bagus banyak,” kata Jumali kepada metrotimes, Jumat 17 Mei 2019.

Jumali juga menjelaskan, terkait karung beras dengan brend luar daerah tersebut ada permintaan dari beberapa rekannya yang menginginkan campuran beras dari Purworejo. Karena harga beras di daerah tersebut sangat mahal dibandikan harga beras di Purworejo.

“Di Purworejo harga beras yang paling bagus itu rata-rata cuma 7rb/kilogramnya. Sementara di Karawang beras yang paling jelek aja 9rb/kilonya, jadi perbedaan harganya itu sangat jauh. Kalau untuk stok tetap aman dan cukup sampai lebaran nanti,” jelasnya.

Sementara itu di Pasar Baledono Bupati banyak mendapat masukan dari pedang pedagang. Seperti sebelumnya, pedagang meminta agar ada tindakan cepat agar pasar bisa lebih ramai seperti sebelum terbakar. Akibat masih banyak pedagang yang berjualan di Pasar Kongsi, padahal pasar tersebut sudah dialih fungsikan menjadi terminal. Selain itu trayek angkutan umum yang tidak melewati Pasar Baledono juga menambah sepinya pasar atau pembeli.

Terkait keluhan pedagang Pasar Baledono tersebut Bupati Purworejo segera menginstruksikan Dinas terkait untuk segera mengambil langkah tegas. Terutama dengan memindahkan seluruh pedagang yang masih berjualan di Terminal Kongsi ke Pasar Baledono. Selain itu juga merubah jalur trayek angkutan umum melewati Pasar Baledono secepatnya.

“Besok saya pastikan sudah ada tindak lanjut terkait keluhan pedagang,” janji Bupati. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!