- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Dipenghujung ahir tahu 2018 bersamaan dengan pelaksanaan tradisi unik mempersembahkan ribuan ingkung atau ayam panggang yang masih dilestarikan warga Desa Karanggedang, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo pada, Senin (31/12/18) pagi. Kegiatan yang bernama Merti Desa ini dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.

Ketua Panitia Merti Desa, Sartono disela acara mengungkapkan, tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki yang telah diberikan sang Maha Kuasa.

Sebanyak 207 kepala keluarga (KK) dari sebelas RT di Desa Karanggedang turut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut. Mereka secara berkelompok membuat 39 ancak (wadah untuk meletakkan ingkung dan sembako). Satu ancak disokong 5-6 KK.

“Ancak tersebut berisi ratusan ingkung beserta hasil bumi lainnya, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, telur, serta beberapa bahan makanan-minuman olahan pabrik. Ditaksir, dana yang dikeluarkan untuk membuat 39 ancak mencapai Rp 657.038.000,” unkapnya.

ads

Lanjut Sartono, total ingkung pada Merti Desa tahun ini sebanyak 6.544 ekor ayam.

Ribuan ingkung beserta hasil bumi tersebut selanjutnya dibagikan kepada tamu undangan dan pengunjung. Sebelumnya, pihak panitia telah membagikan sekitar 2.000 undangan kepada warga. Setiap warga yang mempunyai undangan berhak menukarkannya dengan kupon.

Sementara itu, menerut bendahara Merti Desa, Nizar Setyanto menjelaskan, setiap pengunjung yang mempunyai kupon berhak mendapatkan satu paket “berkat” yang berisi ingkung dan hasil bumi tadi.

Sementara kupon yang dibagikan terdiri atas tiga macam. Pertama kupon untuk para pejabat pemerintahan. Kedua, kupon untuk para pesiringan (orang yang mempunyai tanah di desa setempat. Ketiga, kupon untuk masyarakat umum.

“Para pejabat rata-rata dapat 3 ingkung, kalau pesiringan 4 ingkung, dan masyarakat umum juga dapat 3 ingkung,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pada merti desa kali ini jumlah persembahan warga terlampau banyak, maka sisa dari jatah 2.000 kupon undangan tadi dibagikan kepada warga umum meskipun tidak mempunyai kupon.

“Tadi para penjual makanan dan jajanan yang datang dari luar desa juga dapat “berkat”. Ada bakul es, bakul cilok, bakul dawet, dapat semua,” katanya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!