Tuntutan Tak Dipenuhi, Warga Akan Demo Lebih Besar

0
666
- iklan atas berita -

 

Metro Times (Kendal) Puluhan warga dari dua desa, yakni Desa Protomulyo dan Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal, secara spontan menggeruduk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Darupono, rabu (23/10/2019).

Puluhan warga tersebut memblokade jalan masuk TPA dan meminta kepada para sopir truk yang ingin membongkar sampah dibongkar di tempat lain. Pasalnya, kondisi TPA Darupono sudah penuh, bahkan tumpukan sampah sudah terlihat menggunung.

Adanya beberapa beberapa truk pengangkut sampah dari wilayah Sukorejo dan Weleri yang hendak membuang sampah di TPA Darupono, diduga menjadi penyebab aksi spontanitas yang dilakukan warga dua desa tersebut.

Awalnya, sampah dari wilayah Sukorejo dan Weleri dibuang di TPA Pagergunung, namun semenjak TPA Pagergunung ditutup oleh Bupati Kendal, mereka membuang sampah di TPA Darupono.

ads

Dalam aksinya, warga sempat bersitegang dan terlibat adu mulut dengan sopir truk sampah dan warga juga meminta agar para sopir truk sampah membawa sampah kembali ke asalnya karena kondisi TPA Darupono sudah penuh.

Sedangkan truk yang biasa membuang sampah di TPA Darupono tetap diizinkan bongkar.

Tidak hanya bersitegang dengan sopir truk, warga juga terlibat adu mulut dengan Camat Kaliwungu Selatan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal yang menyempatkan diri menemui para warga.

Miskam, selaku warga mengatakan, tetap menolak truk yang biasa membuang di TPA Pagergunung.

“Truk yang biasanya bongkar sampah di TPA Pagergunung kami minta untuk tidak membongkar di TPA Darupono,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, jika truk yang biasanya membongkar sampah di TPA Pagergunung masih membongkar sampah di TPA Darupono, warga akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.

“Kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi, bahkan kami bisa juga melakukan aksi untuk menuntut penutupan seperti yang dilakukan warga Pagergunung,” tandasnya.

Dikatakan, hal itu dilakukan mengingat dampak sampah sungguh sangat luar biasa sekali yang dirasakan warga, apalagi jika ditambah sampah dari Sukorejo dan Weleri.

Menanggapi aksi hadang warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Sri Purwati mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan lahan baru setelah penutupan TPA Pagergunung. Namun lahan baru ini masih membutuhkan akses jalan truk dan pagar pembatas agar sampah tidak berserakan.

“Kami siapkan lahan baru tapi tidak bisa serta merta langsung jadi karena butuh proses,” katanya.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!