- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Pada masa angkutan Lebaran tahun 2018 di Provinsi Jawa-Timur (Jatim) terbukti lancar,lebih  terjamin, dan angka kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia menurun drastis,  dibandingkan tahun -tahun sebelumnya.

Kadishub Jatim DR Ir Wahid Wahyudi MT menyatakan, hal itu karena beroperasinya jalan tol,  termasuk yang fungsional. Misalnya, Surabaya-Ngawi membutuhkan waktu  delapan jam pada  tahun lalu. Nah, beroperasinya jalan tol , hanya butuhk waktu tia jam sudah sampai tujuan.

Demikian pula pada titik titik kemacetan di Kletek, perempatan  Mojokerto dan lainnya bisa teratasi dengan baik.  Itu karena adanya jalan tol dan  otomatis kemacetan terurai dan tidak separah tahun lalu.

“Bisa jadi, faktor libur yang panjang menyebabkan masyarakat bisa memilih kapan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Yang menggembirakan adalah kecelakaan menurun drastis di Jatim. Bahkan penurunannya melebih penurunan nasional. Masa angkutan Lebaran 2018 turun sampai 50 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Kadishub Wahid Wahyudi.

Tingkat fatalitas kecelakaan turun 61 persen di Jatim dan nasioanl 37 persen. Yang kita petik  adalah  harus mengkaji adanya penurunan kecelakaan yang  luar biasa itu.  Nantinya, akan diterpakan sepanjang hari agar penurunan kecelakaan bisa makin signifikan.

ads

“Padahal, pada  hari biasa korban meninggal dunia di jalan di Jatim skeitar 14 sampai 16 orang per hari. Tetapi pada angkutan Lebaran kemarin hanya 3 orang. harapan kita bisa zero,” ucapnya.

Faktor penyebab kelancaran Lebaran 2018 lainnya adalah kendaraan  angkutan barang  yang dilarang beroperasi di ruas jalan tol dan ruas jalan nasional pada tahun kemarin, bisa diubah.

Larangan itu diberlakukan pada ruas jalan tertentu dan hanya yang  mengganggu kelancaran lalu-lintas jalan. Hanya ruas jalan tol  Surabaya-Mojokerto, Pandaan ke Malang, Jombang ke Wilanagon, dan Probolinggo ke Lumajang yang dilarang beroperasi.

Sedangkan ruas jalan tol yang lain dibolehkan. Kondisi ini tidak mempengaruhi  terjadinya inflasi di Jatim. Sebab, angkutan barang berjalan lancar di Jatim ini.

Selain itu, kata Kadishub Wahid Wahyudi, selama masa angkutan Lebaran da tidak ditemui adannya angkutan yang mogok. “Alhamdulillah tidak ada laporan H-8 sampai H+8 tidak ada armada yang mogok,” cetusnya.

Setiap bulan, Dishub dan pihak kepolisian melakukan operasi 40 kali dalam satu bulan di jalanan. Di terminal tipe B yang jadi kewenangan propinsi Jatim, jikalau ada armada yang tidak laik jalan ditilang aja, atau tidak boleh keluar dan beroperasi di jalan.

“Biasanya yang tidak laik jalan cukup besar, namun kemarin hanya 7,2 persen saja. Spdometer rusak, kacara retak , ban halus hanay 7,2 persen,” ungkap Kadishub Wahid.

Kelancaran mudik Lebaran, itu karena ketersediaan angkutan umum, kalaupun pada saast saat tertentu  kehabisan armada,  hanya waktu singkat.  Ini berkat mudik dan balik gratis yang jumlahnya bertambah  dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Tercatat ada 965 bus yang disiapkan untuk kelancaran mudik gratis oleh Dishub Jatim. Rinciannya,  560 bus dairi Pemporv Jatim,  57 bus dari kabupatebn/kota, dan sumbangan BUMN sebanyak 309 bus .

“Kita sinergi dengan Dishub,  Kepolisian dan BUMN. Tak lihat kewenangan siapa, kita bisa kerjakan ya kerjakan,” tukas Kadishub Wahid. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!