
MetroTimes (Surabaya) – Buka Bimbingan Teknis PPIH Kloter Terintegrasi Embarkasi Surabaya, Kakanwil: Bina, Layani, Lindungi Jemaah Sebaik-Baiknya
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Terintegrasi Tahun 1446 H / 2025 M Embarkasi Surabaya resmi dibuka pada Sabtu (15/3), di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Acara ini diikuti 195 orang yang terdiri dari para ketua kloter dan pembimbing ibadah haji. Petugas yang berasal dari Jawa Timur sejumlah 187 orang dengan rincian ketua kloter sejumlah 93 orang dan pembimbing ibadah sejumlah 94 orang. Sedangkan petugas dari Bali sejumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari ketua kloter dan pembimbing masing-masing sejumlah 2 (dua) orang. Adapun petugas dari Nusa Tenggara Timur sejumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari ketua dan pembimbing masing-masing 2 (orang).
Tenaga Kesehatan sejumlah 97 orang akan ikut bergabung mengikuti bimtek pada Senin (17/3). Sehingga total keseluruhan peserta bimtek adalah 292 orang.
Hadir pada pembukaan bimtek, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Provinsi Jawa Timur, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya dan para fasilitator.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar memberikan arahan yang sangat penting untuk para petugas haji yang hadir. Ia mengingatkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional yang tidak hanya berdampak pada setiap individu, tetapi juga pada negara.
“Apa yang dilakukan oleh petugas haji akan memberikan dampak yang besar, baik itu kebaikan maupun keburukan, tidak hanya pada jemaah, tetapi juga bagi Indonesia di mata dunia. Kita harus menjaga dan mempertahankan reputasi baik yang telah diakui oleh negara lain, bahwa Indonesia adalah negara yang paling baik dalam mengelola perhajian,” tegas Kakanwil.
Kakanwil juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dan koordinasi yang baik dalam menjalankan tugas.
“Tunjukkan kerja kolaborasi, kerja sinergi, dan tunjukkan bahwa kita bisa bekerja sama dengan baik, karena kita adalah representasi dari Kemenag dan bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil juga mengingatkan para petugas haji tentang tanggung jawab besar yang mereka emban, yakni memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji. Ia mengajak seluruh petugas untuk memberikan yang terbaik, baik itu dalam pelayanan selama di tanah air, perjalanan, maupun di Tanah Suci. “Bimbinglah jemaah haji dengan pengetahuan yang baik, agar ibadah mereka bisa berjalan lancar dan mabrur,” ujarnya.
Selain itu, Kakanwil juga mengingatkan para petugas untuk menjaga sikap profesionalisme dalam melayani jemaah haji yang memiliki berbagai karakteristik. “Layani jemaah haji dengan sungguh-sungguh tanpa membeda-bedakan. Para jemaah memiliki latar budaya, suku, dan Pendidikan yang berbeda. Sinergikan layanan dengan petugas lain, dan jangan sampai ada keluhan dari jemaah yang merasa tidak mendapatkan layanan yang sebaik-baiknya,” tambahnya.
Pentingnya perlindungan terhadap jemaah haji juga menjadi perhatian utama dalam arahan Kakanwil. “Petugas haji harus melindungi jemaah haji dari segala bentuk bahaya. Jangan pernah merasa itu bukan tugas saya, karena tugas kita adalah melindungi setiap jemaah yang membutuhkan,” ujar Kakanwil.
Lebih lanjut, Kakanwil mengingatkan bahwa tugas petugas haji adalah untuk memandirikan jemaah, agar mereka bisa melaksanakan ibadah haji dengan sempurna. Ia juga mengajak semua petugas untuk membangun integritas, dedikasi, komitmen, dan kebersamaan dalam tim. “Bimbingan teknis ini adalah upaya untuk membangun keselarasan antara apa yang disepakati dan apa yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Kakanwil menegaskan bahwa setiap petugas haji adalah pilihan yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan karena itu, mereka harus merasa bersyukur dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. “Tugas ini adalah amanah yang besar, dan tanggung jawabnya bukan hanya kepada negara, tetapi juga kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sebagai penutup, Kakanwil mengingatkan para petugas untuk selalu menjaga kebersamaan dalam bekerja. “Jangan bekerja sendirian. Tim harus saling menguatkan, mengisi, dan melengkapi. Tinggalkan jabatan dan status sosial, mari fokus untuk kenyamanan, keamanan, dan kelancaran ibadah jemaah,” pesan Kakanwil.
Dengan pembukaan Bimbingan Teknis ini, diharapkan para petugas haji akan siap untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan haji 1446 H / 2025 M.
Bimbingan Teknis akan berlangsung hingga Rabu (19/3) pekan depan.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2025, Embarkasi Surabaya akan melayani 36.518 jemaah yang terdiri dari 35.152 jemaah dari Jawa Timur, 698 jemaah dari Bali, dan 668 jemaah dari NTT.
(nald)