- iklan atas berita -

Metro Times (Jakarta)-Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Prasetyo Hadi mengapresiasi peluncuran buku “Kebumen, Kota yang kehilangan Pahlawannya”. Sebuah buku karya Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int., M.Han yang kini menjabat Dandim 0709/Kebumen.

Mensesneg bahkan secara khusus meminta tanda tangan asli dari Letkol Ardianta sebagai penulis buku. Hal itu ia lakukan dalam sebuah acara penghormatan terhadap karya sejarah lokal yang memiliki dampak nasional di
Swasana Dharmagati Grand Ballroom Jakarta Timur, Sabtu (14/6).

Buku “Kebumen, Kota yang Kehilangan Pahlawannya menjadi salah satu bentuk penghargaan atas dedikasi dalam merawat ingatan kolektif bangsa. Buku tersebut memuat catatan penting tentang kelahiran Prof Sumitro Djojohadikusumo seorang ekonom dan negarawan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia modern.

Ayahanda Presiden Prabowo Subiyanto itu ternyata dilahirkan di Kebumen. Fakta ini menjadi pengingat kuat bahwa kota kecil di pesisir selatan Jawa itu memiliki kontribusi besar dalam melahirkan tokoh-tokoh nasional yang gagasannya membentuk fondasi ekonomi dan kebijakan Indonesia.

“Karya ini luar biasa. Bukan hanya menyampaikan sejarah lokal, tapi juga membongkar kembali memori nasional yang terabaikan. Prof. Sumitro adalah nama besar yang lahir dari Kebumen, dan ini harus menjadi kebanggaan kita semua. Saya meminta langsung tanda tangan otentik dari penulisnya sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas karya yang bernilai sejarah tinggi,” ucap Mensesneg Prasetyo Hadi dalam sambutannya.

ads

Letkol Czi Ardianta, dalam sesi bincang santai seusai acara, menjelaskan buku ini adalah upaya untuk menyuarakan kembali pentingnya sejarah daerah dalam rangka membangun kesadaran identitas bangsa.

Karya ini tak hanya memuat narasi sejarah, tetapi juga dibangun dengan riset lapangan, telaah arsip, dan wawancara mendalam yang menjadikannya sumber informasi sejarah yang kredibel dan inspiratif.

Momen simbolik penandatanganan buku di hadapan Menteri menjadi penegasan bahwa sejarah lokal yang ditulis dengan jujur dan ilmiah akan mendapat tempat yang layak di tingkat nasional.

Acara ditutup dengan penyerahan buku kepada Menteri dan diskusi ringan seputar bagaimana sejarah daerah bisa menjadi energi positif untuk membangun Indonesia yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal namun berpandangan global.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!